Jangan Tanyakan Hal Ini Saat Wawancara Kerja

Sangat jelas jika proses wawancara atau interview kerja dirancang untuk lebih memahami karakter dan pengalaman kandidat. Rekruter akan berusaha mengidentifikasi setiap jawaban dan pertanyaan yang kamu berikan.

Jadi selama wawancara, apa yang kamu katakan dan bagaimana mengatakannya sangat penting untuk membantu pewawancara menentukan apakah kamu adalah kandidat yang kuat dan cocok untuk perusahaan dan budaya mereka. Fokus dan berhati-hatilah tentang hal-hal yang tidak ingin kamu katakan.

Berikut kami bantu bahas hal-hal yang harus kamu hindari untuk dikatakan selama wawancara beserta tips mengatasinya :

Apa pun yang mencerminkan buruknya pekerjaan atau perusahaan sebelumnya

Hal ini menunjukkan ketidaksetiaan dan ketidakmampuan untuk menangani konflik serta akan menimbulkan keraguan atas alasanmu meninggalkan pekerjaan sebelumnya.

“Apa yang dilakukan perusahaan?”

Bertanya terkait hal tersebut dapat dianggap kamu tidak siap mengikuti wawancara. Rekruter tentu akan berpikir, mengapa kamu bersedia menghadiri wawancara jika kamu tidak tahu apa yang dilakukan perusahaan (bergerak di bidang apa, produknya apa, dan lain – lain).

Diskusi tentang tunjangan, liburan, dan gaji

Hindari bertanya tentang tunjangan, waktu liburan dan gaji kecuali jika topik ini pertama kali diangkat oleh pewawancara. Sebaiknya tunggu sampai mereka memberikan tawaran pekerjaan sebelum kamu memulai negosiasi.

“Hal tersebut terdapat di resume saya”

Meskipun jawaban atas pertanyaan pewawancara mungkin ditulis dengan sangat baik di resume kamu, kamu harus selalu mencoba menjawab pertanyaan pewawancara dengan kata-kata sendiri dan memberi mereka rincian tambahan atau contoh spesifik.

Diskusi tentang kurangnya pengalaman

Jika kamu adalah lulusan baru atau ingin mengubah karir, jangan membahas tentang kelemahan dan kurangnya pengalaman kamu. Coba fokus pada kekuatan yang akan kamu bawa ke posisi itu dan bagaimana pengalaman dan keterampilan yang kamu miliki akan menambah nilai bagi perusahaan.

“Saya tidak punya pertanyaan”

Sebagian besar pewawancara akan menanyakan apakah kamu memiliki pertanyaan menjelang akhir wawancara. Bagian penting dari mempersiapkan wawancara adalah memikirkan pertanyaan bermakna yang dapat kamu ajukan kepada mereka yang akan menunjukkan minat kamu pada perusahaan atau posisi tersebut. Jangan sampai kamu mengatakan tidak punya pertanyaan.

Setelah mengetahui apa saja yang sebaiknya tidak dikatakan dan ditanyakan saat wawancara kerja, berikut adalah tips mengatasinya yakni dengan melakukan yang namanya Mock Interview.

Mock interview adalah latihan proses wawancara yang bertujuan agar kamu lebih familiar dengan situasi wawancara sebenarnya.  Dengan mock interview kamu jadi bisa mempersiapkan jawaban yang efektif untuk pertanyaan yang sekiranya akan ditanya rekruter.

Sebagai awal melakukan mock interview kamu dapat membuat daftar atau list pertanyaan saat wawancara, misalnya :

• Coba ceritakan dirimu
• Apa strenght dan weakness yang kamu miliki?
• Bagaimana kamu melihat karir kamu dalam 5 tahun ke depan?
• Tanyakan ke perusahaan apa yang ingin kamu tahu
• Pertanyaan seputar posisi yang kamu lamar

Setelah membuat list pertanyaan kamu dapat melakukan hal – hal ini :

• Meminta teman/keluargamu untuk menjadi interviewer
• Pilih tempat dan pakaian yang profesional
• Menjawab pertanyaan seperti kamu sedang wawancara sungguhan
• Rekam sesi mock interview sebagai bahan evaluasi atau pembelajaran

Mock interview ini dapat kamu lakukan dan ulang beberapa kali sampai kamu terbiasa dan familiar dengan pertanyaan wawancara. Dengan mock interview kamu juga dapat terhindar dari hal – hal yang tidak boleh dikatakan saat wawancara karena kamu akan fokus pada list pertanyaan yang telah kamu buat sebelumnya.

Artikel dilansir dari Indeed dan Progressiverecruitment.