Item terkait berdasarkan kata kunci pencarian Anda akan dicantumkan di sini.

Beranda>For Employer > 4 Contoh Acara Rekrutmen Berbasis Kompetisi yang Sukses Menarik Minat Kandidat Tepat
For Employer

4 Contoh Acara Rekrutmen Berbasis Kompetisi yang Sukses Menarik Minat Kandidat Tepat

Karina

Agustus 19 • 10 menit membaca

Sengitnya talent wars yang terjadi di dunia rekrutmen mengharuskan perusahaan untuk mencari strategi yang paling efektif untuk mendapatkan kandidat berkualitas. Mungkin Anda pernah mengandalkan job fair untuk merekrut kandidat, tetapi hasilnya masih tidak memuaskan. Apakah Anda telah melakukan banyak hal yang dapat meningkatkan employer brand, tetapi kandidatnya juga belum sesuai? Inilah waktu Anda untuk mulai melakukan sesuatu yang “out of the ordinary” dan mencoba strategi kreatif lainnya: mengadakan acara rekrutmen berbasis kompetisi!

Strategi rekrutmen dengan mengadakan acara seperti perlombaan telah menjadi salah satu trending topic di kalangan perusahaan multinasional. Beberapa perusahaan multinasional seperti Unilever, Google, McKinsey & Company dan Bank DBS telah menyelenggarakan acara-acara berbasis kompetisi tersebut sebagai salah satu strategi rekrutmen mereka. Sama seperti proses rekrutmen pada umumnya, tentu masih diperlukan penyeleksian untuk menemukan kandidat yang memenuhi kriteria perusahaan. Namun, kelebihan dari acara berbasis kompetisi ini adalah perusahaan dapat melihat secara langsung proses kerja dan karakteristik kandidat yang terpilih, sehingga proses penyeleksian kandidat pun dapat dilakukan secara praktis. Bukan hanya menumbuhkan persepsi positif generasi milenial terhadap perusahaan Anda, acara seperti ini memberikan kesempatan untuk mendekteksi kandidat dengan kualitas tertinggi. Tentu hal ini adalah impian untuk setiap rekruter.

Masih belum yakin? Berikut adalah contoh acara-acara yang telah sukses digelar oleh beberapa perusahaan multinasional:

  1. Unilever Future Leaders’ League (UFLL)

UFLL adalah sebuah kompetisi yang menantang kaum muda untuk mengeksplorasi dan menemukan solusi paling kreatif untuk memastikan kemajuan bisnis, masyarakat luas, dan diri mereka sendiri.

Perlombaan ini digelar setiap tahun di negara-negara tempat Unilever beroperasi, termasuk Indonesia. Di setiap perhelatan UFLL, Unilever memberikan sebuah business case yang relevan dengan perilaku masyarakat Indonesia saat ini. Acara ini biasanya digelar selama 5 hari. Para finalis yang  merupakan kaum muda Indonesia diajak untuk bekerja sama dengan rekan-rekan sepemikiran untuk bersama-sama mencari solusi kreatif yang dapat memecahkan masalah tersebut. Menariknya, UFLL tidak berhenti di skala nasional saja; tiga finalis terpilih dari masing-masing negara akan berkesempatan untuk menjadi wakil Indonesia di ajang Unilever Future Leaders’ League di London, United Kingdom.

Unilever bukan hanya berhasil menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu nasional. Tetapi, melalui UFLL, Unilever juga menggunakan international presence-nya untuk memberikan finalis-finalisnya kesempatan untuk pengalaman kompetisi internasional, yang tentunya unik dan tak tergantikan. Kandidat UFLL yang terpilih akan diberikan penawaran langsung untuk ikut serta dalam Unilever Leadership Internship Program (ULIP) dan mendapatkan kesempatan istimewa untuk mengikuti proses seleksi Unilever Future Leader Programme (UFLP).

  1. PT McKinsey Indonesia: Young Leaders for Indonesia (YLI)

Pada tahun 2007, PT McKinsey Indonesia memiliki aspirasi bertajuk “Unleash Indonesia,” yaitu sebuah visi untuk membantu Indonesia mencapai potensi ekonomi dan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Salah satu tema inti dari aspirasi ini adalah komitmen untuk membantu mengembangkan generasi pemimpin masa depan di Indonesia.

Pada Agustus 2008, PT McKinsey Indonesia meluncurkan Young Leaders for Indonesia, sebuah program yang menargetkan siswa-siswi berprestasi di tahun ketiga dan terakhir dari universitas-universitas seluruh Indonesia. Setia pada visinya, YLI adalah program pengembangan kepemimpinan intensif yang menggunakan metode belajar profesional yang sering diterapkan oleh McKinsey kepada klien-kliennya. Program ini menggunakan forum interaktif dan fieldwork approach untuk memberikan kesempatan bagi para peserta untuk menerapkan pengetahuan yang telah mereka pelajari dalam proyek kerja lapangan.

Dengan demikian, dapat terlihat peserta-peserta mana saja yang unggul dalam aspek-aspek tertentu, seperti komunikasi, project management, dan kepemimpinan. Predikat Best Young Leader pun diberikan kepada peserta yang unggul, dan benih-benih unggul seperti inilah yang kemudian dapat diajak untuk bergabung bersama McKinsey untuk berkembang menjadi lebih baik lagi.

  1. DBS Hack2Hire Hackathon

DBS memiliki misi untuk mengubah sistem banking yang dapat menguntungkan nasabahnya ataupun masyarakat yang mempunyai keinginan untuk bergabung di DBS. Melalui misi ini, DBS mengadakan sebuah hackathon yang berjudul DBS Hack2Hire. Setelah sukses melaksanakan acara tersebut secara 3 tahun berturut-turut, kini DBS telah meningkatkan jumlah kandidat yang memiliki skillset dan background di bidang teknologi sebanyak dua kali lipat sejak pertama kali mereka menjalankan program recruitment based hackathon ini pada tahun 2017.

Acara ini menantang pegiat digital yang memiliki skillset di bidang teknologi, seperti Data Science, Data Engineering, Java, Full Stack Development dan Mobile App Development untuk berkompetisi di DBS Hack2Hire dan menciptakan sebuah inovasi yang dapat mengembangkan dunia perbankan masyarakat. Dengan perkembangan teknologi dan digital yang tiada hentinya, DBS ingin mengadopsi teknologi terbaru untuk merancang dan mencari solusi unggul yang akan dikembangkan melalui produk-produk mereka.

Acara ini diberikan nama Hack2Hire karena pemenang dari acara tersebut akan diberikan kesempatan untuk bekerja langsung bersama DBS, Bank yang dikenal sebaga Best Bank in the World (Global Finance, 2018) and World’s Best Digital Bank (Euromoney, 2018)

  1. Code Jam – Google’s Coding Competition

Google’s Code Jam menantang programmer di seluruh dunia untuk memecahkan teka-teki algoritmik yang menantang peserta untuk berpikir kreatif dan out-of-the-box. Para kontestan akan melalui empat putaran yang dihosting secara online untuk bersaing di Code Jam World Finals yang diadakan di kantor Google internasional yang berbeda setiap tahun. Para kontestan akan ditantang di setiap putaran. 25 kontestan yang lolos akan memasuki babak terakhir yang menguji kompetensi mereka secara menyeluruh demi mendapatkan hadiah uang tunai sebesar $15,000 dan gelar juara yang didambakan di World Finals. Di sana, mereka akan bersaing untuk mendapatkan gelar kejuaraan dan hadiah uang tunai sebesar $ 15.000.

Melalui kompetisi Code Jam tersebut, Google memberikan kesempatan bagi para pesertanya bukan hanya untuk memenangkan hadiah saja, tetapi juga mengasah kemampuan mereka lebih dalam lagi. Terlebih dari itu, Google Code Jam adalah sebuah sarana untuk mengidentifikasi kandidat kandidat dengan skillset teknik terbaik untuk mendapatkan potensial untuk bekerja dengan Google

Tidak dapat dipungkiri lagi, acara rekrutmen berbasis kompetisi mendekatkan Anda kepada kandidat idaman.

Acara-acara seperti ini pun juga kian dilirik oleh perusahaan dan institusi pemerintahan di Indonesia untuk menemukan generasi pemimpin berikutnya. Kementerian Keuangan Republik Indonesia dan Bank Mandiri merupakan beberapa nama yang sukses mengadakan hackathon bersama Kalibrr.

Kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan perusahaan Anda dalam menciptakan ajang kompetisi yang dapat meninggalkan dampak positif di ekosistem ketenagakerjaan Indonesia. Sebagai perusahaan teknologi di dunia rekrutmen, kami dapat membantu Anda mengombinasikan kemudahan teknologi dengan kegiatan perlombaan seperti ini untuk menemukan kandidat berkualitas tinggi dan mengefisienkan proses rekrutmen di perusahaan Anda.

Jika Anda tertarik untuk bekerja sama dengan kami untuk mengadakan acara-acara tersebut, hubungi kami segera di indonesia@kalibrr.com

Bagikan via:

Tentang Penulis

Hello, my name is Karina and I work as a freelance contributor at Kalibrr. I enjoy reading self-improvement books and working out. Lebih Lanjut Karina

Komentar (0) Kirim Komentar

Belum ada komentar yang tersedia!