Item terkait berdasarkan kata kunci pencarian Anda akan dicantumkan di sini.

Beranda>For Jobseeker > Kilas Balik Tren Karier Q1 2024: Simak 3 Hal yang Wajib Anda Antisipasi
For Jobseeker Kategori Lainnya

Kilas Balik Tren Karier Q1 2024: Simak 3 Hal yang Wajib Anda Antisipasi

Kinanti Margining Widi

Maret 29 • 6 menit membaca

Tren Karier

Tren karier datang silih berganti, kuartal pertama (Q1) 2024 pun akan segera berakhir. Lantas, apa saja yang perlu diantisipasi menuju perjalanan karier di kuartal selanjutnya?

Menilik prediksi Robert Walters Indonesia, 82% karyawan di Indonesia kerap aktif mencari peluang kerja baru, dengan 73% masih percaya diri akan berkarier di bidang yang sudah mereka tekuni. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar karyawan nyaman untuk bekerja di bidang yang memang sudah mereka kuasai.

Dari segi pengaturan kerja, tren karier di Q1 2024 menunjukkan bahwa remote working masih menjadi pertimbangan utama bagi sebagian besar jobseekers. Hal ini sejalan dengan perubahan dinamika kerja di era digital yang semakin mengakui nilai fleksibilitas dan efisiensi dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan.

Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, banyak perusahaan akhirnya memutuskan untuk tetap menerapkan sistem remote working, yang seringkali juga dilengkapi dengan pengaturan jam kerja yang fleksibel (flexible working hours). Pendekatan ini bukan hanya mencerminkan respons terhadap tren karier yang ada, tetapi juga memberikan keleluasaan bagi karyawan untuk mengatur waktu kerja mereka secara lebih efektif, meningkatkan produktivitas, dan mencapai keseimbangan antara kehidupan profesional dan pribadi.

Baca juga “Flexible Hours Di Kantor? Harus Pro atau Kontra?” 

Dengan tren karier tersebut, lantas apa saja hal yang perlu diantisipasi ke depannya? 

1. Kompetisi di Job Market yang Semakin Ketat

Di Q2 2024, tren karier akan yang serupa tampaknya akan berlanjut. Jika kamu memilih untuk mencari peluang kerja baru, persiapkan tahapan rekrutmen dan kenali perusahaan yang dituju dengan baik. Jika kamu memutuskan untuk bertahan di pekerjaan saat ini, pertahankan kinerja positif di posisimu sekarang, agar tidak tergusur oleh kandidat lain.

Tidak hanya itu, persaingan dengan AI juga semakin ketat. Mempertahankan etika kerja yang baik, profesionalisme, komunikasi yang efektif, dan kemampuan untuk bekerja dalam tim menjadi nilai penting dalam menghadapi persaingan ini karena meskipun AI dapat menangani tugas-tugas rutin secara efisien, kemampuan manusia untuk berpikir kreatif, mengambil keputusan berdasarkan konteks, dan memahami nuansa emosi dalam interaksi manusia tetap tak tergantikan. Nilai-nilai ini harus dijaga oleh setiap individu yang sudah atau akan terjun ke dunia kerja.

2. Pentingnya Keterampilan Berkelanjutan

Jika kamu sudah mantap dengan bidang yang kamu tekuni dan belum berencana untuk beralih ke bidang lain, sangatlah penting untuk terus mengembangkan keterampilan yang relevan guna mendukung karier profesionalmu yang berkelanjutan.

Salah satu langkah yang bisa kamu ambil adalah dengan mengikuti berbagai kegiatan pengembangan keterampilan seperti kursus online, workshop, program sertifikasi, dan kegiatan lainnya yang sesuai dengan tren pasar kerja saat ini. Melalui kegiatan-kegiatan ini, kamu dapat memperoleh pengetahuan baru, mengasah keterampilan yang sudah dimiliki, dan memperluas wawasan dalam bidang kerjamu.

Selain itu, sangat disarankan untuk bergabung dalam komunitas profesional yang sesuai dengan bidangmu. Dengan terlibat aktif dalam komunitas, kamu tidak hanya akan meningkatkan keterampilanmu, tetapi juga memperluas jaringan profesional. Kolaborasi dengan sesama profesional dalam komunitas ini dapat memberikan peluang untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan peluang kerja yang mungkin tidak akan tercapai jika kamu berada di lingkungan kerja yang terisolasi. Dengan demikian, bergabung dalam komunitas profesional dapat menjadi salah satu strategi yang efektif dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan karier profesionalmu.

3. Digitalisasi Penunjang Remote Working

Kunci untuk menjaga efektivitas selama remote working adalah dengan memanfaatkan beragam tools digital secara optimal. Selain penggunaan media komunikasi real-time seperti chat apps, digitalisasi dalam mendukung remote working juga meliputi pemahaman yang mendalam tentang penggunaan video conference, platform media sosial, penerapan teknologi keamanan cyber seperti otentikasi dua faktor, dan berbagai aspek lainnya yang relevan. 

Digitalisasi penunjang remote working merupakan investasi yang krusial. Jika kamu adalah tim remote working di Q2 mendatang, terus perbarui dirimu dengan penguasaan akan teknologi digital terkini.

Artikel ini adalah serangkaian kecil dari jembatan panjang yang akan membantumu mencapai karier impian di Q2 mendatang. Kunjungi Kalibrr dan ikuti akun media sosial kami, untuk informasi seputar karier lainnya. #kejarsuksesmu

 

Bagaimana bisa interview tapi belum melamar pekerjaan apapun? Yuk daftar ke Kalibrr, dan mulai perjalanan karir kalian.

Buat Akun

Bagikan via:
Komentar (0) Kirim Komentar

Belum ada komentar yang tersedia!