Item terkait berdasarkan kata kunci pencarian Anda akan dicantumkan di sini.

Beranda>For Jobseeker > Yuk, Belajar Strategi Digital Marketing Kekinian!
For Jobseeker

Yuk, Belajar Strategi Digital Marketing Kekinian!

Karina

Februari 24 • 7 menit membaca

Menurut survei yang dibuat oleh LinkedIn mengenai 15 Top Demand Job in 2021, menyebut bahwa salah pekerjaan yang akan dibutuhkan dan dicari perusahaan adalah digital marketing profesional. Perekrutan talenta-talenta yang memiliki kemampuan digital marketing pun meningkat sebanyak 33 persen dari tahun ke tahun. Sembilan puluh empat persen dari rekruter memilih digital marketing yang sudah memiliki kemampuan product marketing, digital strategy, dan brand management.

Masih menurut LinkedIn, terdapat empat job title yang berhubungan dengan digital marketing dan dicari oleh rekruter, yaitu digital marketing specialist, social media manager, marketing representative, dan search engine optimization specialist.

Pastinya, naiknya permintaan akan talenta yang berkecimpung di dunia digital marketing tidak terlepas dari meluasnya penggunaan internet dan gadget, apalagi sejak diterapkannya physical distancing dan kampanye stay at home untuk menekan angka penyebaran pandemi COVID-19. Semua jadi serba online, bahkan hingga semudah membeli sayur sekalipun.

Selain itu, kamu sadar nggak, sejak hadirnya internet dan mesin pencari seperti Google, sebelum kamu membeli suatu barang sekarang, pasti kamu melakukan survei kecil-kecilan di internet? Nah, digital marketing ternyata berperan, loh, untuk melakukan persuasi online agar kamu membeli suatu produk tertentu.

Kira-kira, strategi apa ya, yang digunakan oleh digital marketer untuk dapat mempersuasi orang secara online untuk menggunakan atau membeli produk atau jasa yang ditawarkan?

 

1. Cari tahu target audience

Iya, dong. Kalau kamu nggak tahu target audience-nya, bagaimana cara menyusun strategi? Jadi, hal pertama yang harus kamu tahu adalah target audience. Untuk menemukan target audience, kamu bisa mencari lewat survei kuantitatif dan kualitatif.

Untuk kuantitatif, kamu bisa menggunakan web analytic untuk menemukan lokasi audience, umur audience, penghasilan audience, serta pekerjaan audience-mu. Hal ini penting untuk relevansi target audience-mu.

Untuk kualitatif, kamu bisa mengetahui tujuan utama customer/klienmu, tantangan utama yang dialami audience-mu dalam menyadar produk dan jasa, hobi/kegemaran, dan prioritas.

Dengan mengkombinasikan seluruh survei kuantitatif dan kualitatif, kamu bisa dengan tepat menargetkan audience untuk produk atau jasa yang akan kamu jual atau pasarkan.

 

2. Identifikasi tujuan yang ingin dicapai lewat digital marketing

Seluruh tujuan marketing harus kembali ke fundamental dari tujuan bisnis. Misalnya, business goals-mu adalah meraih 20 persen pendapatan online, maka marketing team goal-mu harus menghasilkan 50 persen leads dari website untuk dapat hasilkan 20 persen pendapatan online.

Kamu harus dapat mengukur keberhasilan dari strategi digital marketing dengan tepat lewat digital marketing tools yang ada dan metrics yang ada. Setelah itu selaraskan dengan tujuan bisnis yang dimiliki.

 

3. Identifikasi channel yang diperlukan

Setelah mengidentifikasi tujuan yang ingin dicapai, ini saatnya kamu menentukan channel atau platform apa yang ingin digunakan untuk menyasar target audience-mu.

Ada beberapa platform yang banyak digunakan dan diprediksi akan menjadi platform utama untuk digital marketing di tahun 2021:

  • Facebook dan YouTube

Kedua platform ini bagus untuk menempatkan iklan yang berupa video karena memiliki kesempatan untuk menjangkau audience luas dan iklanmu juga tidak dapat dilewati (untuk pengguna YouTube non-premium).

  • Instagram dan Tiktok

Jika sasaran audience-mu adalah generasi milenial sampai Z, maka Instagram dan Tiktok merupakan platform yang cocok untuk memasarkan produk atau jasamu. Selain itu, Instagram dan Tiktok juga memiliki fitur personalisasi sehingga target iklanmu lebih terarah.

  • LinkedIn

LinkedIn berguna jika produk atau jasa yang kamu pasarkan memiliki nilai lebih dibidang kursus, sekolah, dan pencarian pekerjaan atau industri yang bergerak dibidang profesional.

 

4. Planning kontennya

Setelah memiliki target audience, tujuan pemasaran, dan platform pemasaran, ini adalah saat yang tepat untukmu melakukan planning content yang sesuai dengan ketiga hal penting yang ada di atas.

Buat strategi konten yang menarik agar sasaran audience tertarik untuk menggunakan atau membeli produk atau jasa yang kamu pasarkan. Sesuaikan juga waktu iklan di platform dengan data aktivitas audience di platform-platform online tersebut.

5. Analisis dan optimalisasi

Di poin ini, kamu sebagai digital marketer harus dapat mengukur dampak dari strategi dan mengoptimalisasi digital marketing yang ada ketika dibutuhkan. Jangan lupa, buat target yang masuk akal dan dapat dicapai oleh seluruh tim yang terlibat dalam digital marketing-mu.

Misalnya, kamu ingin meningkatkan jangkauan audience Facebook-mu sebanyak 30 persen dalam 3 bulan ke depan.

Intinya, sih, strategi digital marketing ini penting banget karena bisa memberikan perusahaan sense of direction yang tepat dalam menyasar customer/klien. Strategi digital marketing juga bisa membantu kamu untuk menentukan alur kerja marketing, tracking kampanye marketing, dan mencapai objektif bisnis yang lebih baik.

Selain itu, kamu juga bisa memperluas jangkauan customer-mu lewat dunia digital, loh. Menarik, kan?

 

lamar-sekarang

 

Artikel ini dilansir dari Deloitte, Hubspot, dan Sprout Social.

Bagikan via:

Tentang Penulis

Hello, my name is Karina and I work as a freelance contributor at Kalibrr. I enjoy reading self-improvement books and working out. Lebih Lanjut Karina

Komentar (0) Kirim Komentar

Belum ada komentar yang tersedia!