Kalibrr x IBM JTI : Teknologi Berkembang, Kita Juga
Tidak bisa kita pungkiri bahwa perkembangan teknologi yang pesat secara global telah mengubah cara kita hidup, bersosialisasi, maupun berbisnis. Teknologi seperti AI (Artificial Intelligence), blockchain, dan machine learning sudah semakin berkembang secara eksponensial. Dengan kemajuan teknologi, data yang akan dikelola semakin besar. Perkembangan teknologi yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan manusia menciptakan data-data yang semakin lama semakin berkembang karena interaksi manusia dengan teknologi. Pada akhirnya, hal ini menciptakan data-data yang masif dan kompleks yang sering disebut dengan istilah Big Data.
Big Data dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu kumpulan data terstruktur maupun tidak terstruktur dengan volume yang besar. Dengan volume yang besar, Big Data tidak bisa dikelola hanya dengan sistem data processing tradisional. Maka dari itu, peran data scientists diperlukan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengelola data-data besar tersebut.
Tepat pada hari Jumat, 23 Agustus 2019, IBM-JTI bekerjasama dengan Kalibrr mengadakan acara talkshow yang berfokus seputar teknologi dan data. Acara yang bertajuk “TECHTALK2: Big Data Enabler in Cognitive Enterprise” ini diadakan sebagai langkah untuk memberikan edukasi dan pengembangan diri kepada masyarakat publik yang memiliki ketertarikan di bidang teknologi serta juga menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar Data Science.
Bertempat di kantor IBM-JTI di Plaza Office, acara dibuka dengan sambutan dari pihak Kalibrr yang menginformasikan mengenai kesempatan dan pengembangan karir di era digital. Selanjutnya, sambutan dari Bambang H. Purnomo selaku President Director dari IBM-JTI yang saat itu juga sekaligus menjawab pertanyaan dari salah satu peserta tentang bagaimana IBM-JTI menghadapi era disrupsi sekarang ini. Bambang pun menjelaskan bahwa salah satu kunci keberhasilan IBM-JTI adalah dengan menerapkan value ASK yang memiliki kepanjangan Attitude, Skills, dan Knowledge.
Acara ini dikemas dengan format talkshow yang mendatangkan tiga pembicara dan dibagi menjadi tiga sesi presentasi dan tanya jawab. Sesi pertama dibawakan oleh Rio Ricardo selaku Data Platform Services & Analytic Practice Leader IBM GBS yang membawakan topik “Big Data Value in Disruptive Era”. Rio membuka sesi ini dengan menjelaskan bagaimana era disrupsi sudah mengubah bagaimana para entrepreneur melakukan bisnis. Ia menggunakan perumpamaan bahwa sebuah perusahaan digital taksi online tidak memiliki satu mobil pun, perusahaan digital untuk sewa akomodasi tidak memiliki properti, dan perusahaan belanja online tidak memiliki inventaris. Tentunya, semua itu memungkinkan pada era ini berkat perkembangan teknologi.
Rio menjelaskan bahwa disrupsi di era digital ini adalah era baru untuk berbisnis dan suatu perusahaan perlu terus berinovasi untuk bertahan hidup di era digital ini. Rio menyampaikan bahwa faktanya, 52% dari perusahaan yang tergabung di Fortune 500 telah hilang karena adanya digital transformation. Di era disrupsi ini, suatu transformasi digital didorong dengan berkembangnya tiga kategori teknologi, yaitu pesatnya perkembangan Artificial Intelligence (AI), Blockchain, dan automasi, API Economy in the Cloud, dan Big Data.
Selanjutnya, sesi kedua dibawakan oleh M. Endrie Irfanie, Data Scientist dari IBM JTI. Pada sesi ini, Endrie memaparkan project-project dari berbagai industri seperti retail, telekomunikasi, heavy equipment, maupun gas dan minyak di Indonesia yang menggunakan big data dalam pengerjaannya. Pada akhir sesi, Endrie menyampaikan bahwa setelah peserta melihat berbagai macam project yang melibatkan data di berbagai industri, ada tiga hal penting yang selalu perlu diperhatikan dalam Data Science Project. Ketiga hal tersebut ternyata adalah data management, data management, dan data management.
Sesi terakhir dibawakan oleh Yeni Herdiyani selaku Senior Data Scientist IBM GBS Indonesia. Berfokus pada topik berjudul “Transform Your Industry with AI”, Yeni membahas tentang definisi AI dan Machine Learning secara garis besar. Lebih dari itu, Yeni juga menjelaskan tentang evolusi dan perkembangan dari AI, Machine Learning, dan Deep Learning. Kini, industri-industri sudah mengaplikasi AI untuk membantu manusia dalam pekerjaannya. Sebagai contoh, dalam konsep smart city, AI digunakan untuk membantu sistem kota dalam meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, keamanan publik, serta persediaan air dan listrik.
Melihat antusiasme peserta dari awal hingga akhir, acara ini dapat terbilang sukses dalam pelaksanaannya. “(acara ini) memenuhi ekspektasi saya, karena (speakers) memberikan case dan apa saja metode-metode yang digunakan. Terus tantangan-tantangannya apa saja terhadap case-case ini (juga dijelaskan)” ungkap Reno, salah satu peserta talkshow. Selain Reno, Muhammad Ali sebagai peserta juga beranggapan sama. “Untuk program ini, sebenarnya bagus ya untuk memahami apa itu big data. Cukup menarik, membuka wawasan juga” pungkas Ali.
Kalibrr memiliki dedikasi untuk memberikan edukasi serta pengembangan karir kepada masyarakat. Rencananya, acara seperti ini akan terus diselenggarakan secara berkala. Hal ini menjadi wujud dukungan Kalibrr dalam memberikan pengembangan karir talenta Indonesia untuk bisa bersaing secara global.
Belum ada komentar yang tersedia!