Item terkait berdasarkan kata kunci pencarian Anda akan dicantumkan di sini.

Beranda>For Jobseeker > Menjadi Banker: 5 Tips Karier dan Skill Penting di Dunia Perbankan
For Jobseeker

Menjadi Banker: 5 Tips Karier dan Skill Penting di Dunia Perbankan

Denisse Rachel Irena

April 29 • 9 menit membaca

Menjadi seorang banker atau bekerja di bank merupakan impian banyak orang karena prospeknya yang sangat menjamin tentang kestabilan karier, kesempatan pengembangan profesional, dan lingkungan kerja yang dinamis. Di Indonesia sendiri, sektor perbankannya terus bertumbuh secara signifikan. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa kredit perbankan tumbuh sebesar 10,92% secara tahunan (YoY) pada Oktober 2024, didorong oleh pertumbuhan pinjaman korporasi sebesar 16,08%. Selain itu, aset sektor perbankan Indonesia kini mencapai lebih dari Rp11.800 triliun, sebagaimana dilaporkan oleh Oxford Business Group. Ini menunjukkan betapa luasnya peluang yang tersedia untuk profesional muda yang ingin memulai karier di dunia perbankan.

Namun, persaingan dalam industri ini juga cukup ketat. Untuk berhasil dan berkembang, kamu harus menguasai sejumlah keterampilan penting. Yuk, pelajari tips dan skill yang wajib kamu miliki untuk memulai karier sebagai banker!

 

1. Memahami Dasar-Dasar Keuangan

Sebagai banker, memahami prinsip keuangan dasar seperti akuntansi, manajemen risiko, dan prinsip kredit merupakan sebuah kewajiban. Pemahaman ini tidak hanya penting untuk operasional harian, tapi juga untuk membantu nasabah dalam mengambil keputusan finansial yang bijak. Selain itu, pemahaman ini juga harus diiringi dengan pengetahuan mengenai peran dan fungsi bank secara sistemik dalam perekonomian Indonesia.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank memiliki fungsi utama sebagai penghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan penyalur dana kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya. Fungsi ini berperan besar dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan usaha, terutama sektor produktif seperti UMKM. Sementara itu, Bank Indonesia menegaskan bahwa perbankan juga berperan penting dalam mendukung kebijakan moneter, menjaga sistem pembayaran nasional, serta memperluas akses terhadap layanan keuangan (financial inclusion). Perbankan yang sehat dan efisien adalah tulang punggung bagi kestabilan sistem keuangan nasional.

Dengan memahami fungsi-fungsi ini, kamu akan lebih siap melihat gambaran besar industri perbankan dan peranmu di dalamnya—bukan hanya sebagai penyedia layanan finansial, tetapi juga sebagai bagian dari mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia.

 

2. Kemampuan Komunikasi yang Efektif

Di dunia perbankan, kemampuan komunikasi tidak hanya penting untuk berinteraksi dengan nasabah, tetapi juga untuk berkoordinasi secara efektif dengan rekan kerja (coworkers) dari berbagai divisi, seperti relationship manager, credit analyst, hingga risk management officer. Sebagai banker, kamu akan sering:

  • Menyampaikan informasi produk keuangan dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami oleh nasabah.
  • Bernegosiasi dan berdiskusi dengan kolega internal untuk menyusun solusi terbaik bagi kebutuhan klien.
  • Bekerja sama dalam tim lintas fungsi untuk mengelola proyek-proyek besar seperti pembiayaan korporasi atau pengembangan layanan digital banking.

Kemampuan untuk mendengarkan secara aktif, menyampaikan ide dengan jelas, serta beradaptasi dengan berbagai gaya komunikasi adalah kunci untuk membangun kepercayaan, baik dengan nasabah maupun antar tim di dalam organisasi.

 

Baca juga: Begini Cara Berkomunikasi yang Baik Biar Kamu Makin Terkoneksi

 

3. Penguasaan Teknologi Keuangan (Fintech)

Seiring berkembangnya teknologi, dunia perbankan mengalami transformasi besar melalui digitalisasi. Mobile banking, e-wallet, big data, hingga blockchain kini menjadi bagian integral dari layanan perbankan modern. Menurut World Bank, teknologi finansial telah memperluas akses terhadap layanan keuangan, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini membantu bank menjangkau lebih banyak nasabah di daerah yang sebelumnya sulit dijangkau.

Di Indonesia, inovasi seperti aplikasi mobile banking, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), hingga pinjol (pinjaman online/digital lending) menjadi contoh nyata bagaimana perbankan beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Untuk menjadi banker masa kini, kamu perlu memahami:

  • Dasar-dasar keamanan siber (cybersecurity) agar bisa melindungi data nasabah.
  • Proses digital onboarding nasabah, seperti e-KYC (electronic Know Your Customer).
  • Penggunaan data analytics untuk memahami perilaku nasabah dan menawarkan produk yang lebih personal.

Menguasai konsep teknologi ini bukan lagi nilai tambah, melainkan keharusan untuk bertahan dan berkembang di industri.

 

4. Keterampilan Analitis dan Pemecahan Masalah

Seorang banker dituntut untuk mampu menganalisis situasi keuangan secara cepat dan akurat, baik dalam memproses pinjaman, mengevaluasi risiko, atau menyusun strategi investasi. Skill analitis dan problem-solving menjadi nilai tambah besar dalam industri ini. Berdasarkan Corporate Finance Institute (CFI), kemampuan berpikir kritis, attention to detail, dan penguasaan tools analitik seperti Excel, SQL, dan bahkan dasar-dasar data science semakin dicari di dunia perbankan saat ini.

Memiliki kemampuan problem-solving yang kuat membedakan seorang banker biasa dengan banker yang mampu menjadi trusted advisor bagi kliennya.

 

Pelajari lebih lanjut: From Intern to Employee: Making the Most of Your Internship

 

5. Integritas dan Etika Kerja

Kepercayaan adalah pilar utama dalam industri perbankan. Tanpa integritas yang kuat, reputasi pribadi maupun institusi dapat runtuh. Etika profesional dalam menjaga kerahasiaan nasabah dan mematuhi regulasi adalah hal mutlak.

 

Simak juga: Pentingnya Kepercayaan dalam Kepemimpinan menurut Harvard Business Review

 

Di Indonesia sendiri, etika perbankan diatur ketat oleh OJK, dengan tujuan menjaga stabilitas sistem keuangan dan melindungi nasabah. Pelanggaran prinsip ini dapat berakibat pada sanksi administratif hingga pidana, serta merusak reputasi profesional secara permanen. Sebagai banker, menjaga integritas bukan hanya soal mematuhi hukum, tetapi juga membangun fondasi karier jangka panjang. 

 

Tips Tambahan untuk Memulai Karier di Bank

  • Ambil Sertifikasi Profesional: Sertifikasi seperti Chartered Financial Analyst (CFA) dapat meningkatkan kredibilitas dan daya saingmu di dunia perbankan. Program ini diakui secara global dan membekali peserta dengan kemampuan analisis investasi, manajemen portofolio, dan etika keuangan.
  • Perluas Jaringan: Aktif mengikuti seminar, workshop, dan event perbankan nasional atau regional dapat memperluas koneksi profesionalmu. Misalnya, kamu dapat mengikuti konferensi perbankan yang rutin diadakan oleh asosiasi perbankan Indonesia (seperti Perbanas) atau melalui event yang diselenggarakan oleh OJK dan Bank Indonesia.
  • Tingkatkan Literasi Teknologi: Mengikuti pelatihan digital banking dan analitik data akan semakin relevan ke depannya.

 

Memulai karier di dunia perbankan memang menantang, tetapi peluang yang ditawarkan sangatlah besar. Dengan memahami dasar-dasar keuangan, membangun keterampilan komunikasi yang efektif, menguasai teknologi keuangan, mengasah kemampuan analitis, serta menjunjung tinggi integritas dan etika kerja, kamu akan lebih siap untuk sukses di industri ini.

Sektor perbankan Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang kuat, didukung oleh stabilitas ekonomi nasional dan adopsi teknologi digital yang pesat. Ini adalah momen yang tepat bagi para profesional muda untuk mengambil bagian dalam perubahan ini dan membangun karier yang menjanjikan di bidang perbankan.

Tunggu apa lagi? Temukan berbagai peluang kerja di industri perbankan melalui Kalibrr dan mulai perjalanan profesionalmu sebagai seorang banker sekarang!

Bagikan via:
Komentar (0) Kirim Komentar

Belum ada komentar yang tersedia!