Item terkait berdasarkan kata kunci pencarian Anda akan dicantumkan di sini.

Beranda>For Jobseeker > Tes MCU : Semua yang wajib Kamu tahu, agar Sukses dalam Melamar Pekerjaan
For Jobseeker

Tes MCU : Semua yang wajib Kamu tahu, agar Sukses dalam Melamar Pekerjaan

Muhammad Fatkhurozi

Januari 13 • 10 menit membaca

Salah satu tahapan dalam melamar pekerjaan adalah melakukan Tes Medical Checkup (Tes MCU). Medical Checkup atau MCU adalah suatu prosedur medis yang diperlukan bagi calon karyawan untuk melamar suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memastikan calon karyawan yang melamar memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik dan memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan.

Tes MCU biasanya meliputi pemeriksaan fisik lengkap, foto rontgen paru-paru, pemeriksaan buta warna, dan laboratorium. Meskipun begitu, setiap perusahaan memiliki pemeriksaan yang berbeda, menyesuaikan dengan kebutuhan dan standar kesehatan perusahaan.

Alasan Perusahaan Melakukan MCU

Berikut merupakan manfaat yang akan diperolehan perusahaan dengan melakukan tes MCU kepada calon karyawan mereka, yaitu:

  1. Mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat pekerjaan.
  2. Mengantisipasi secara dini gangguan kesehatan yang mungkin terjadi sebagai resiko dari pekerjaan dan mencegah kondisi yang lebih parah.
  3. Meningkatkan kesadaran calon karyawan dan karyawan untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat dan mematuhi peraturan kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

Jenis Pemeriksaan Tes MCU

Sebenarnya tidak ada urutan baku dalam prosedur tes MCU. Meskipun begitu, tes MCU biasanya dimulai dengan melakukan pemeriksaan BMI atau indeks massa tubuh dengan mengukur berat dan tinggi badan. Apa saja yang akan dilakukan pada tes MCU antara lain:

Pemeriksaan Fungsi Jantung dengan EKG

EKG (elektrokardiogram) adalah pemeriksaan yang mengukur aktivitas listrik jantung dan merekam pola gelombang elektrik jantung. Dokter akan menilai kondisi jantung seperti ritme jantung normal atau tidak normal, deteksi masalah pada jantung seperti infark miokard atau masalah dengan irama jantung. Hasil EKG dapat dianalisis untuk menentukan diagnosis dan memutuskan tindakan medis yang diperlukan.

Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan radiologi adalah metode diagnostik yang menggunakan radiasi elektromagnetik seperti sinar X atau radiasi ionisasi untuk membuat gambar dalam tubuh. Radiologi digunakan untuk melihat organ dan struktur dalam tubuh seperti tulang, paru-paru, dan saluran cerna, dan membantu dokter menentukan diagnosis dan memantau perkembangan suatu kondisi medis.

Pemeriksaan Laboratorium

Dalam pemeriksaan laboratorium, ada beberapa opsi yang tersedia, diantaranya:

  • Pemeriksaan hematologi untuk mengukur kualitas dan jumlah sel darah merah, sel putih, trombosit, dan informasi lain tentang sel dan organ yang terkait dengan pembentukan darah.
  • Pemeriksaan urine yang mencakup analisis warna, pH, protein/albumin, gula, bilirubin, dan darah.
  • Pemeriksaan tinja yang meliputi pemeriksaan warna dan tekstur.

Pemeriksaan Kolesterol

Tes MCU juga mencakup pemeriksaan kolesterol yang merupakan hal penting untuk dilakukan. Menjaga asupan makan yang sehat dan tidak terlalu tinggi lemak dapat membantu menjaga kadar kolesterol dalam darah agar tetap stabil. Namun, jika kadar kolesterol meningkat, hal tersebut dapat menimbulkan risiko masalah kesehatan serius seperti stroke dan serangan jantung.

Kadar kolesterol yang normal adalah di bawah 200 mg/dL. Selain itu, pastikan tekanan darah berada pada level normal, yaitu 120/80, untuk menghindari ancaman penyakit hipertensi dan hipotensi.

Pemeriksaan Gula Darah

Gula darah juga akan diperiksa ketika melakukan tes MCU. Biasanya kamu harus berpuasa minimal 8 jam sebelum memeriksa gula darah. Gula darah yang normal berada pada level antara 70-100 mg/dL, sedangkan prediabetes terjadi jika gula darah berada pada level 100-125 mg/dL. Jika kadar gula darah melebihi 126 mg/dL, kamu dikatakan mengalami diabetes.

Pemeriksaan Fungsi Hati

Fungsi hati diperiksa dengan mengukur konsentrasi enzim dan protein dalam sampel darah. Ini dilakukan untuk mendeteksi dan memantau perkembangan penyakit liver, memastikan efektivitas pengobatan, memantau efek samping, dan menentukan seberapa serius kerusakan yang terjadi pada hati.

Tipe pemeriksaan ini biasanya direkomendasikan bagi mereka yang tergantung pada alkohol, menderita anemia, obesitas, penyakit kandung empedu, atau mengonsumsi obat-obatan yang memiliki risiko merusak hati.

Pemeriksaan Fungsi Ginjal

Pemeriksaan fungsi ginjal terdiri dari empat jenis, yaitu: ureum, tes urine, laju filtrasi glomerulus, dan kreatinin darah. Setiap jenis memiliki fungsi yang berbeda, seperti ureum yang menentukan kadar urea nitrogen dalam darah sebagai sisa zat metabolisme protein, tes urine yang mengukur protein dan darah dalam urine untuk mendeteksi penurunan fungsi ginjal, laju filtrasi glomerulus yang melihat kemampuan ginjal menyaring zat sisa metabolisme, dan kreatinin darah yang menentukan kadar kreatinin dalam darah sebagai zat sisa hasil pemecahan otot yang akan dibuang melalui ginjal. Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat menandakan adanya gangguan pada ginjal.

Persiapan Tes MCU

Sebelum melakukan Tes MCU, penting sekali bagi para calon karyawan untuk mempersiapkan kondisi sebaik mungkin agar dapat lolos dan diterima sebagai karyawan perusahaan.

Berikut merupakan hal-hal yang perlu dipersiapkan agar tes MCU dapat berjalan baik:

  1. Tidur cukup setidaknya 6 jam sangat diperlukan karena kurang tidur akan berdampak pada hasil pemeriksaan seperti tekanan darah, denyut jantung, dan suhu tubuh menjadi kurang baik.
  2. Gunakan pakaian yang nyaman, longgar, lengan pendek agar memudahkan dokter dalam melakukan pemeriksaan.
  3. Sebaiknya berpuasa sebelum tes MCU setidaknya delapan jam agar kondisi tubuh dalam keadaan normal. Oleh karenanya, melakukan tes MCU sebaiknya di pagi hari. Meskipun begitu, jangan lupa untuk minum air putih untuk mencegah diri dari dehidrasi.
  4. Sebelum melakukan EKG, hindari meminum air dingin atau berolahraga karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan.
  5. Bagi wanita, hindari melakukan tes urine 7 hari sebelum atau sesudah menstruasi, karena darah menstruasi dapat mengontaminasi urine dan memengaruhi hasil pemeriksaan.
  6. Apabila mengonsumsi obat-obatan, suplemen, ataupun produk herbal, pastikan untuk memberi tahu kepada dokter, karena dikhawatirkan akan dapat mempengaruhi hasil MCU.
  7. Jika pernah atau sedang mengalami gangguan kesehatan, dianjurkan untuk membawa hasil pemeriksaan sebelumnya, seperti hasil pemeriksaan laboratorium atau foto Rontgen.
  8. Persiapkan berkas-berkas untuk melakukan MCU sesuai arahan yang diminta oleh perusahaan.

Hasil Tes MCU

Terdapat 4 kriteria yang dibuat untuk menentukan status kesehatan pekerja, yaitu:

Fit to work/fit for the job

Calon karyawan dalam keadaaan sehat dan aman untuk melakukan pekerjaan.

Fit with restriction

Calon karyawan dalam keadaan sehat untuk melakukan pekerjaan, akan tetapi terdapat batasan dalam pekerjaan yang ditentukan agar tidak memengaruhi kesehatannya

Temporary unfit

Terdapat resiko dan gangguan kesehatan pada calon karyawan yang akan memengaruhi pekerjaannya, namun masih dapat membaik apabila ditangani.

Permanent unfit

Calon karyawan tidak dapat melakukan pekerjaan karena berisiko menimbulkan bahaya bagi dirinya sendiri, maupun karyawan lainnya.

Penyebab Gagal Tes MCU

Penyebab gagal tes MCU biasanya terjadi karena ditemukan hasil yang abnormal. Meskipun begitu, penyebab gagal tes MCU bagi setiap perusahaan bisa saja berbeda-beda tergantung dengan kebutuhan dan syarat yang ditetapkan perusahaan. Setiap posisi yang ditawarkan juga memiliki kemungkinan berbeda karena menyesuaikan kebutuhan dan memastikan bahwa kandidat dapat benar-benar bekerja dengan normal dan tidak membahayakan dirinya, maupun rekan kerjanya. Untuk itu, penting untuk mengetahui syarat dan kondisi kesehatan yang dibutuhkan sebelum mengikuti tes MCU

Itulah hal-hal yang perlu diketahui terkait persiapan MCU bagi calon karyawan. Pastikan untuk selalu menjalankan gaya hidup sehat agar kamu tidak memiliki permasalahan ketika melamar pekerjaan, ya!

 

 

Bagikan via:

Tentang Penulis

 B2C Marketing Associate - Kalibrr Indonesia Lebih Lanjut Muhammad Fatkhurozi

Komentar (0) Kirim Komentar

Belum ada komentar yang tersedia!