6 Cara Ukur Employer Branding Metrics
Survei yang dilakukan oleh LinkedIn pada 2016, menyebutkan bahwa 75 persen talent mempertimbangkan kelayakan sebuah perusahaan untuk lamarannya lewat employer branding yang dilakukan perusahaan tersebut. Perusahaan yang melakukan employer branding juga dikatakan dapat meraih 50 persen talent berkualitas dan meminimalisir pengeluaran untuk hiring hingga 50 persen. Sembilan puluh enam persen perusahaan pun mengatakan bahwa employer branding meningkatkan reputasi perusahaan ke arah positif.
Menariknya employer branding dan manfaat yang ditawarkan, membuat banyak perusahaan yang kini berlomba merancang employer branding terefektif dan memberi manfaat sebesarnya untuk perusahaan. Namun, setelah melakukan employer branding, perusahaan juga harus memastikan, bahwa employer branding yang dilakukan memang bermanfaat dan berdampak positif bagi perusahaan.
Ada berbagai cara untuk mengukur efektivitas dan manfaat yang dihasilkan employer branding terhadap perusahaan. Salah satunya adalah lewat employer branding metrics. Terdapat 3 hal utama yang biasa ingin dicapai perusahaan lewat employer branding metrics, antara lain:
TOPICS
1. Membangun reputasi positif
Tujuan utama dari employer branding perusahaan adalah untuk membangun reputasi positif di antara pekerja perusahaan dan talent yang ingin melamar di perusahaan tersebut. Reputasi positif inilah yang nantinya akan membedakan dan menjadi keunikan perusahaan yang membedakannya dengan perusahaan lain serta membantu perusahaan untuk menanamkan visi dan misi, nilai serta kultur perusahaan ke pekerja dan talent.
2. Menarik talent berkualitas
Tentu saja, saat melakukan employer branding, tujuan lainnya dari perusahaan adalah untuk menarik minat talent berkualitas untuk melamar di perusahaannya. Lewat employer branding, maka rekruter tidak perlu bersusah payah mencari talent-talent terbaik ini di job market.
3. Menurunkan biaya hiring
Employer branding yang kuat dapat menurunkan biaya hiring secara signifikan, hingga lebih dari 43 persen. Perusahaan dengan reputasi yang baik akan mendapat lamaran kerja dari talent yang berkualitas dan cocok lebih banyak.
Untuk mengukur kesuksesan employer branding yang dilaksanakan oleh perusahaan, setidaknya terdapat 6 poin penting yang harus diperhatikan agar perusahaan mengetahui seberapa efektif usaha dan kekuatan dari employer branding perusahaan:
1. Cost per Hire
Biaya hiring ini meliputi asesmen talent dan iklan lowongan kerja. Employer branding dikatakan mampu mengurangi biaya hiring hingga 50 persen. Cara penghitungannya pun mudah. Rumusnya adalah:
(Internal + Biaya Rekrut Eksternal) : Jumlah Orang yang Berhasil di-hiring = Cost per Hire.
2. Offer Acceptance Rate
Mengukur tingkat penerimaan penawaran kerja yang diberi rekruter ke talent bermanfaat untuk mengetahui seberapa sukses employer branding yang perusahaan lakukan. Tanyakan juga feedback kepada talent yang menolak tawaran kerja yang diberi. Rumus untuk penghitungannya adalah:
Total Penawaran yang dibuat : Tawaran yang diterima = Offer Acceptance Rate
3. Employee Referrals
Employee referrals dapat mengurangi biaya cost per hire dan meningkatkan angka retensi antar pekerja dan perusahaan. Dengan mempelajari employee referrals, perusahaan dapat mengerti bagaimana efektivitas komunikasi yang dibuat brand secara internal dan eksternal.
4. Source of Hire
Dari mana talent mengetahui lowongan pekerjaan perusahaan? Bagaimana cara talent mengetahuinya? Jawaban dari kedua pertanyaan tersebut dapat memberi Anda pengetahuan mengenai platform mana yang paling efektif untuk melakukan employer branding.
5. Brand Awareness
Keberhasilan employer branding sejalan dengan tingkat brand awareness yang dihasilkan. Semakin banyak publik yang mengetahui perusahaan, semakin tinggi juga lamaran dari talent-talent berkualitas yang masuk ke dalam talent pool. Cara mengetahui tingkat brand awareness adalah lewat monitoring interaksi dan social media mentions yang melibatkan perusahaan.
6. Candidate Quality
Survei mengatakan bahwa lewat employer branding yang efektif, perusahaan bisa mendapat 50 persen talent yang memenuhi kualifikasi yang diinginkan. Rasio antar lamaran talent dan talent yang di-interview ada di rata-rata 12 persen. Jika angka rasio employer branding perusahaan berada di bawah 12 persen, maka perusahaan wajib memikirkan ulang cara meningkatkan kualitas talent. Berikut cara menghitung rasionya:
Jumlah Lamaran yang Masuk : Jumlah Interview dari Lamaran Tersebut = Candidate Quality
Belum ada komentar yang tersedia!