3 Cara Terbaik Menjawab Pertanyaan “Apa Kekurangan Anda” Saat Wawancara
Kamu sedang mempersiapkan wawancara dengan perusahaan impianmu? Selamat!
Setelah mengirimkan resume terbaikmu, menyelesaikan tahapan assessment atau berhasil melewati tahapan rekrutmen lainnya. Proses wawancara bisa menjadi proses akhir kamu agar masuk ke perusahaan impian. Hanya saja, proses wawancara juga harus dilewati sebaik mungkin, sebagai seorang pelamar kamu harus mempersiapkan diri dengan beragam pertanyaan yang mungkin ditanyakan oleh rekruter, termasuk pertanyaan “Apa kekurangan Anda?, “Bisa sebutkan kekurangan Anda? Atau hal – hal semacam itu.
Pertanyaan tersebut merupakan salah satu pertanyaan tricky untuk dijawab saat wawancara, karena di satu sisi mudah dijawab tapi juga menantang karena tidak mungkin untuk menjawab dengan terlalu jujur. Untungnya, ada cara untuk merespons secara efektif atau strategi yang dapat kamu gunakan untuk menjawab pertanyaan dengan baik, sehingga kelemahan yang kamu sebutkan tidak mempengaruhi peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan.
TOPICS
1. Pilih kelemahan yang tidak akan menghalangi keberhasilan dalam meraih pekerjaan tersebut
Tunjukkan bagaimana kamu menggunakan kelemahan sebagai motivasi untuk mempelajari keterampilan baru atau tumbuh secara profesional. Setiap orang memiliki kelemahan dan pewawancara tidak mengharapkan kamu menjadi sempurna.
Contoh:
Kamu melamar posisi copywriting dan memiliki kekurangan dalam matematika, saat ditanyai kekurangan, kamu bisa menjawabnya dengan “Saya merasa memiliki kekurangan di bidang matematika dan tidak memiliki banyak pengalaman dengan analisis data, tapi meskipun matematika tidak secara langsung terkait dengan peran saya sebagai penulis, saya yakin sangat penting untuk memiliki pemahaman dasar tentang Google Analytics untuk memastikan pekerjaan saya berjalan dengan baik. Untuk mengatasi kelemahan ini, saya telah mengambil kursus online dalam analisis data.”
Jawaban seperti ini menunjukkan kepada pewawancara bahwa kamu mengenali diri sendiri dan tahu cara untuk tumbuh. Sikap self starter semacam ini merupakan nilai tambah yang dapat kamu tunjukkan.
2. Berikan contoh bagaimana kamu telah bekerja untuk memperbaiki kelemahanmu atau mempelajari keterampilan baru untuk mengatasi masalah tersebut
Mengatasi kelemahan tentu tidak dilakukan dalam semalam. Dedikasikan waktu dan tenaga untuk memperlihatkan bahwa kamu ingin menjadi orang yang lebih baik.
Dengan memberikan contoh bagaimana kamu bekerja keras untuk mengatasi kelemahan kamu, akan memberi pewawancara sekilas beberapa atribut positif tentang gaya kerja kamu seperti bagaimana kamu mengidentifikasi dan mengurangi masalah yang muncul dan bagaimana kamu menemukan solusi yang berguna untuk masalah sendiri dan mungkin orang lain hadapi dalam tim, yang berarti kamu dapat menjadi seorang “problem solver”.
3. Jujurlah dan jelaskan kelemahan
Bahkan jika kamu tidak percaya diri, setidaknya jujur pada diri sendiri. Jika kamu telah mengidentifikasi kelemahan sendiri dan merasakannya, berikan jawaban tersebut kepada pewawancara. Tidak perlu merasa malu tentang sesuatu yang benar – benar tidak kamu kuasai selama kamu bekerja untuk menjadi lebih baik.
Rekruter biasanya menanyakan pertanyaan terkait kekurangan ini karena mereka tidak bisa mendapatkan gambaran lengkap tentang kamu sebagai kandidat dengan hanya membicarakan kekuatan. mereka ingin tahu diri kamu dengan seimbang, pewawancara ingin tahu tentang apa yang tidak dapat kamu lakukan, atau kesulitan apa yang kamu hadapi dalam pekerjaan.
Selain itu bagaimana kamu merespons juga akan membantu pewawancara memahami seberapa baik kamu mengenal diri sendiri, serta apakah kamu cocok untuk peran tersebut dan bersedia bersedia bekerja untuk meningkatkan keterampilan dan keunggulan kamu.
Artikel dilansir dari Blog.Hubspot dan Thebalancecareers.
Belum ada komentar yang tersedia!