Menciptakan Inovasi Kreatif bersama Anak Bangsa dalam Acara Hackathon Generasi Peduli #UangKita oleh Kementerian Keuangan, Kalibrr, dan Accenture
“Dengan talenta yang dimiliki kalian (generasi muda Indonesia) bisa membuat kemungkinan bahwa era digital menjadi ramah kepada kita. Mereka hadir dan menjadi sesuatu yang membantu Indonesia menjadi maju. Bukan era digital yang mengancam bagi kita.” – Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia
Sepenggal kutipan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia ini, sedikitnya memberikan motivasi bagi para generasi muda Indonesia untuk bantu memajukan bangsa. Banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya dengan berpartisipasi aktif memberikan solusi bagi permasalahan yang ada di lingkungan sekitar melalui digital .
Seperti permasalahan yang belakangan ini sedang berkembang, yaitu mengenai jumlah populasi generasi muda khususnya mahasiswa saat ini masih belum sebanding dengan besarnya pengetahuan, peran, dan partisipasi mereka dalam isu-isu kebijakan publik. Salah satunya mengenai kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan APBD atau APBN.
Menjawab hal tersebut, pada tanggal 1 – 3 Maret 2019 lalu, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bekerjasama dengan Kalibrr dan Accenture menyelenggarakan kompetisi hackathon berskala nasional yang bernama “Generasi Peduli #UangKita” di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, Jakarta. Sebelumnya, pendaftaran acara ini dibuka secara online sejak 1 Oktober 2018 sampai dengan 31 Januari 2019, untuk mencari 39 orang finalis. Setelah diseleksi oleh Kalibrr, penyelenggara sudah mendapatkan 39 peserta terpilih lebih dari total 3.500 peserta yang telah mendaftar sebelumnya. Kemudian mereka dibentuk ke dalam 13 tim untuk membangun aplikasi selama tiga hari.
Dibuka dengan Scale Up Your Career: Thought Leadership
Serangkaian acara hackathon ini dibuka dengan seminar Scale Up Your Career (SUYC) pada tanggal 1 Maret 2019. Acara seminar ini dihadiri oleh lebih dari 150 peserta dan mengundang 8 pembicara dari perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia selaku pendukung rangkaian acara hackathon. Mulai dari perusahaan fintech seperti DANA dan Kalibrr sendiri, perusahaan swasta ternama seperti BTPN, Accenture dan Huawei, hingga perusahaan BUMN seperti Indonesia Eximbank hingga Sarana Multi Infrastruktur. Para pembicara diundang untuk berbagi cerita dan pengetahuan tentang pengalaman yang telah mereka temui dalam perjalanan mereka untuk mencapai kesuksesan.
Seminar dibagi menjadi dua sesi, di mana sesi pertama membahas tema mengenai “Menggapai Sukses di Industri 4.0: Bagaimana Bisnis dan Tenaga Kerja Dapat Berhasil di Era Baru Indonesia” yang dimoderatori oleh Timothy Marbun. Sesi pertama dimulai pukul 15.00 WIB bersama beberapa pembicara diantaranya; (1) Ivan Raditya Tanumiharja sebagai Senior Network Architect, Huawei Indonesia Enterprise Business Group; (2) Iki Sari Dewi sebagai Head of 4 Wheels Business, Grab Indonesia; (3) Sinthya Roesly sebagai Executive Director, Indonesia Eximbank; (4) Donald Tirtaatmadja sebagai. Managing Director-Communication, Media and Technology industry, Accenture.
Kemudian sesi kedua membahas tema mengenai “Membangun Budaya Kolaborasi Lintas Sektor demi Terciptanya Inovasi yang Bermakna”, masih dengan moderator yang sama, acarai ini dimulai pukul 17.00 dan diisi beberapa pembicara seperti; (1) Vincent Iswara sebagai Chief Executive Officer, DANA; (2) Karim Siregar sebagai Information Technology & Digital Transformation Advisor, PT Bank BTPN Tbk.; (3) Emma Sri Martini sebagai President Director, Sarana Multi Infrastruktur; dan (4) Sanuk Tandon sebagai Managing Director, Kalibrr Indonesia.
Acara Hackathon Resmi dimulai!
Setelah selesai dari acara SUYC, acara kemudian dilanjutkan dengan pembukaan resmi Hackathon Generasi Peduli #UangKita oleh Ibu Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan Republik Indonesia. Dalam pidato pembukaannya, beliau menyebutkan harapannya secara langsung “Saya sangat berharap solusi teknologi dan ide inovatif terbaik kalian ini dapat menjadi masukan bagi Kemenkeu dalam merancang program komunikasi kepada generasi milenial nantinya.”
Kompetisi hackathon pun dimulai dari pukul 20.00 WIB, ke-39 peserta ditantang untuk mendesain, mengeksekusi, dan mempresentasikan ide mereka berupa prototipe aplikasi digital yang dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan pemahaman generasi milenial tentang kebijakan keuangan negara. Selama 38 jam non-stop, para finalis yang dibagi menjadi 13 tim diharuskan untuk membuat prototipe tersebut. Selama kompetisi ini, peserta juga selalu didampingi dan diberikan arahan dari para mentor.
“Seru banget! Soalnya kita dari pagi udah kumpul di Kemenkeu ini dan kita ketemu mentor-mentor juga yang akan bantu kita untuk pitching kepada para juri. Most of all, aku dapet banyak insights dan knowledge dari acara ini!” Ujar Edsel Eprafuditus, salah satu peserta asal Surabaya.
Ide-ide Segar Bermunculan
Penjurian dilakukan pada Minggu, 3 Maret 2018. Sejak pukul 08.00 WIB para finalis sudah bersiap untuk mempresentasikan karya mereka kepada 4 orang panelis, yaitu Bapak Sudarto selaku Staf Ahli Kementerian Keuangan Republik Indonesia; Bapak Sanuk Tandon sebagai Managing Director, Kalibrr Indonesia; Bapak Rangga Wiseno sebagai VP of Products, DANA; dan Bapak Indra Permana sebagai Managing Director-Technology Lead, Accenture.
Ide-ide kreatif dan inovatif bermunculan dari para finalis, mulai dari aplikasi permainan, aplikasi pelaporan pajak, hingga aplikasi chatbot yang dapat langsung berinteraksi dengan Menteri Keuangan, semuanya ada!
Setelah semua presentasi selesai, acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang. Juara pertama diraih oleh tim 8, mereka membuat aplikasi DUIT, sebuah aplikasi komprehensif yang memberikan milenial Indonesia kesempatan untuk memberikan saran dan mengawasi kinerja pemerintah (simak cerita lebih lanjut di sini: Ada DUIT di Hackathon 2019. Juara kedua diraih oleh tim 2, ide yang mereka berikan adalah dengan membuat aplikasi #PantauKita dan #TentukanKita, aplikasi ini dirancang agar masyarakat dapat melaporkan perkembangan proyek APBD layaknya seorang jurnalis menggunakan kamera HP. Lebih kerennya lagi, aplikasi ini juga menggunakan AI untuk menyesuaikan informasi dengan pengguna. Misalkan, seorang guru akan tertarik dengan APBN Pendidikan dan Petani dengan APBN agrikultur.
Selanjutnya juara ketiga diraih oleh tim 5, yang memberikan ide membuat aplikasi UangKita, aplikasi in menawarkan Real-time opinion platform untuk masyarakat di daerah masing-masing dengan sistem penandaan geografis lokasi dan institusi tujuan. Fitur Massive Online Open Courses (MOOF) mengenai materi APBN, Ekonomi, Keuangan, dan fitur Comprehensive and Ease of Use Databank Information yang berisi seluruh indikator acuan dan komponen APBN dari tahun ke tahun.
Aplikasi-aplikasi yang mereka buat dinilai dari seberapa mudah (user friendly) dan kepraktisan prototipenya, inovasi dan kreativitas, desain, dan fungsionalitas dan kelayakan. Kalau boleh jujur, sebenarnya hampir semua aplikasi yang dibuat keren-keren banget, sampai bikin galau lho saat penilaian!
Acara ini ditutup dengan foto bersama seluruh finalis, panelis, dan para panitia. Berkat dukungan berbagai pihak, kompetisi hackathon -yang merupakan lomba perancangan aplikasi pertama kali dilakukan oleh lembaga pemerintahan- ini dapat terselenggara dengan lancar. Terima kasih kepada seluruh pendukung acara yang telah berpartisipasi, sampai bertemu kembali di kompetisi hackathon selanjutnya, ya!
Writer: Sonya Azzarra Putri K.
Editor: Andrew Nugraha P.
Belum ada komentar yang tersedia!