Item terkait berdasarkan kata kunci pencarian Anda akan dicantumkan di sini.

Beranda>For Jobseeker > 7 Pekerjaan IT yang Paling Dibutuhkan Tahun 2025
For Jobseeker

7 Pekerjaan IT yang Paling Dibutuhkan Tahun 2025

Finisha

Mei 14 • 12 menit membaca

Memasuki tahun 2025, industri teknologi informasi berkembang semakin pesat. Setiap harinya, lowongan pekerjaan IT bermunculan dari berbagai jenis perusahaan—mulai dari startup hingga korporasi global. Namun, meskipun banyak peluang, kenyataannya tidak sedikit fresh graduate yang masih kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Bayangkan ini: kamu baru lulus kuliah jurusan IT, semangat 45, buka job portal setiap hari—dan boom, puluhan lowongan bermunculan. “Wah, gampang nih cari kerja!” pikirmu. Tapi setelah apply ke sana-sini, yang datang hanya email auto-reject dan notifikasi “We’ll keep your CV on file.”

Masalah utamanya? Bukan soal IPK atau asal kampus, tapi karena banyak fresh graduate belum membekali diri dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.

Nah, supaya kamu bisa mempersiapkan diri dengan tepat, berikut adalah 7 pekerjaan IT yang paling dibutuhkan tahun ini—beserta skill penting yang perlu dikuasai untuk bisa bersaing dan dilirik oleh perusahaan impian.

Pekerjaan IT yang Banyak Dibuka Tahun 2025

1. Software Developer / Engineer

Perusahaan sangat membutuhkan pengembang perangkat lunak untuk membangun aplikasi mobile, web, dan sistem backend. Walaupun kandidat yang menguasai bahasa pemrograman seperti JavaScript, Python, Java, dan Go dilihat sebagai kandidat potensial, namun perusahaan juga menilai bahwa pemahaman akan prinsip clean code, kolaborasi dengan tim, dan kemampuan debugging cenderung menjadi nilai plus yang dapat membuat stand out di mata para rekruter.

2. Data Analyst / Data Scientist

Di era data-driven seperti sekarang, pengambilan keputusan bisnis tidak lagi berdasarkan intuisi semata, tapi harus didukung oleh data yang akurat. Oleh karena itu, pekerjaan IT ini semakin dibutuhkan oleh perusahaan dari berbagai sektor—mulai dari e-commerce, fintech, hingga healthcare.

Secara umum, seorang Data Analyst fokus pada mengolah dan menyajikan data agar mudah dipahami, sementara Data Scientist melangkah lebih jauh dengan membangun model prediktif dan algoritma machine learning. Skill seperti SQL, Python, Statistics, Basic Machine Learning, serta tools visualisasi seperti Tableau, Power BI, atau Looker wajib kamu kuasai.

Selain itu, kemampuan menyampaikan insight secara visual juga tidak kalah penting. Tools seperti Tableau, Power BI, dan Looker bisa membantumu membuat visualisasi data yang menarik dan mudah dicerna oleh pemangku kepentingan non-teknis.

Baca Juga: Kenalan Sama Data Science, Yuk!

3. Cybersecurity Analyst

Seiring dengan semakin kompleksnya dunia digital, ancaman keamanan juga ikut berevolusi. Berdasarkan laporan Cyberthreat Predictions for 2025 dari Fortinet, pelaku kejahatan siber diprediksi akan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat serangan yang lebih cepat, masif, dan sulit dideteksi. Akibatnya, perusahaan semakin sadar pentingnya menjaga keamanan data dan sistem digital mereka. Oleh karena itu, cybersecurity analyst cenderung dibutuhkan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merespons ancaman siber secara proaktif.

Keahlian dalam network security, penetration testing, dan tools seperti Wireshark atau Splunk akan sangat dibutuhkan jika kamu melamar pada posisi ini.

4. Cloud Engineer

Dengan semakin banyaknya perusahaan yang bermigrasi ke cloud demi efisiensi dan skalabilitas, demand terhadap Cloud Engineer terus meningkat secara signifikan. Pekerjaan IT ini krusial dalam membantu perusahaan memindahkan, mengelola, dan mengamankan sistem serta data mereka di platform cloud.

Untuk dapat masuk ke bidang pekerjaan IT ini, kamu perlu menguasai layanan seperti AWS, Google Cloud, dan Microsoft Azure, serta familiar dengan CI/CD, Infrastructure as Code (seperti Terraform), dan containerization (Docker/Kubernetes).

Disamping itu, memiliki sertifikasi seperti AWS Certified Cloud Practitioner atau Google Associate Cloud Engineer bisa jadi nilai plus kamu di mata para rekruter!

5. UI/UX Designer

Di era digital seperti sekarang, tampilan/design menarik saja tidak cukup—produk harus mudah digunakan dan menyenangkan bagi pengguna. Karena itu, UI/UX Designer menjadi salah satu peran penting yang banyak dicari oleh perusahaan.

Profesi ini menuntut kamu untuk memahami user behavior, prinsip desain yang intuitif, dan proses design thinking. Tools seperti Figma, Adobe XD, atau Sketch adalah senjata utama di bidang ini.

Menariknya, bidang ini terbuka lebar untuk kamu yang berasal dari jurusan non-IT, selama punya kreativitas, analisis yang kuat terhadap kebutuhan dan keinginan pengguna, dan tentu saja, portofolio yang kuat.

6. DevOps Engineer

Posisi ini berperan dalam menjembatani tim developer dan tim operasi (ops). Secara spesifik, DevOps Engineer dibutuhkan untuk memastikan memastikan proses pengembangan hingga deployment software berjalan cepat, stabil, dan otomatis.

Penguasaan CI/CD pipeline, containerization (Docker), orchestration (Kubernetes), serta tools monitoring seperti Prometheus, Grafana, atau ELK Stack. menjadi bekal utama dalam pekerjaan IT ini.

Singkatnya, bidang ini cocok untuk kamu yang suka otomatisasi, sistem backend, dan berpikir secara efisien.

7. AI / Machine Learning Engineer

Kemajuan kecerdasan buatan (AI) membuka banyak peluang karier baru, terutama di sektor teknologi, kesehatan, hingga keuangan. Posisi ini berfokus pada pengembangan model AI dan machine learning untuk menyelesaikan masalah kompleks secara otomatis.

Untuk menguasai bidang ini, kamu perlu memahami algoritma machine learning, pemrosesan data, Python, serta menggunakan framework seperti TensorFlow atau PyTorch. Jika kamu suka analisis data, logika, dan juga matematika, profesi ini cocok untuk kamu!


Keterampilan yang Harus Dimiliki Fresh Graduate IT

Untuk bisa bersaing di pasar kerja, berikut adalah kombinasi hard skill dan soft skill yang perlu kamu kuasai:

1. Hard Skills

  • Bahasa Pemrograman
    Bahasa seperti Python, JavaScript, Java, dan Go masih menjadi pilihan utama di berbagai perusahaan.

  • Version Control (Git)
    Git adalah standar industri dalam mengelola dan melacak perubahan kode. Kemampuan menggunakan Git dan GitHub sudah menjadi suatu keharusan dalam pekerjaan IT.

  • Database & SQL
    Faktanya, hampir semua aplikasi modern terhubung dengan database. Oleh karena itu, SQL adalah fondasi penting yang dibutuhkan di berbagai posisi, khususnya developer dan data analyst.

  • Cloud Computing
    Dikarenakan meningkatnya jumlah perusahaan yang menjalankan sistem dalam cloud, maka penting untuk kamu memahami dasar layanan cloud seperti AWS, Google Cloud Platform (GCP), atau Microsoft Azure.

  • Basic Cybersecurity
    Walaupun bukan spesialis di bidang ini, namun kamu tetap perlu tahu prinsip dasar keamanan data, enkripsi, dan proteksi sistem. Hal ini dapat menjadi salah satu bukti bahwa kamu siap kerja secara profesional.

  • AI/ML Tools & Data Analytics
    Untuk kamu yang tertarik di bidang data, penting menguasai tools seperti TensorFlow, PyTorch, Pandas, scikit-learn, serta dasar-dasar analisis data.

 

2. Soft Skills

  • Problem-Solving
    Faktanya, dunia teknologi selalu memiliki tantangan baru. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan kandidat-kandidat yang dapat berpikir kritis dan menyelesaikan masalah secara logis.

  • Komunikasi & Kolaborasi
    Kerja tim adalah kunci. Kamu harus bisa menjelaskan ide teknis dengan jelas, bahkan ke rekan yang bukan dari latar belakang IT.

  • Kemampuan Beradaptasi
    Dunia IT berubah dengan cepat. Mereka yang cepat belajar dan fleksibel akan selalu selangkah di depan.

  • Manajemen Proyek Dasar
    Keterampilan dalam menggunakan tools seperti Trello, Notion, atau Jira dapat menjadi nilai tambah yang kuat. Dengan kata lain, rekruter cenderung menilainya sebagai tanda bahwa kamu terbiasa bekerja dengan alur yang terstruktur.


Tips agar Dilirik Rekruter

  • Bangun portofolio nyata:

Mulailah secara rutin mempublikasikan proyek pribadimu ke GitHub, membuat website pribadi sebagai etalase keahlianmu, atau berkontribusi dalam proyek open-source. Dengan ini, kamu dapat membuktikan kemampuanmu secara langsung, bukan hanya teori semata.

  • Ikuti kursus, bootcamp, atau sertifikasi:

Platform seperti Coursera, Dicoding, atau Udemy dapat membantumu untuk upgrade skill, lho! Sertifikasi dari Google, AWS, Cisco, atau Microsoft juga dapat menjadi nilai tambah yang signifikan.

Baca Juga: Apa itu Sertifikasi: Kenapa Penting dan Apa Manfaatnya?

  • Ikuti magang atau freelance:

Pengalaman dunia nyata—walau singkat—sangat berharga. Magang atau proyek freelance bisa menunjukkan bahwa kamu dapat bekerja dalam tim dan menghadapi tantangan di lapangan.

  • Perbarui profil Kalibrr:

Pastikan profil Kalibrr-mu rapi, profesional, serta mencantumkan skill, pengalaman, dan juga proyek yang telah kamu kerjakan secara detail. Dengan demikian, para rekruter dapat mengetahui bahwa kamu sedang open to work dan aktif di dunia profesional.


Siap Masuk Dunia IT?

Singkatnya, dunia IT menawarkan peluang yang luas, namun juga tantangan yang tidak mudah. Dengan kata lain, hanya memiliki gelar sarjana tidak lagi menjadi jaminan untuk langsung diterima bekerja. Namun, dengan keterampilan yang relevan, sikap yang positif, dan semangat untuk terus belajar, peluangmu untuk berkarier di bidang IT terbuka dengan lebar. Mulailah membangun kompetensi dari sekarang—karena masa depan dimenangkan oleh mereka yang siap hari ini. Yuk, temukan berbagai pekerjaan IT untuk fresh graduate di Kalibrr dan ketahui skill-skill apa saja yang dicari oleh masing-masing perusahaan!

Artikel dilansir dari DCloud, Fortinet & IDstar

Bagikan via:

Tentang Penulis

Komentar (0) Kirim Komentar

Belum ada komentar yang tersedia!