Item terkait berdasarkan kata kunci pencarian Anda akan dicantumkan di sini.

Beranda>For Employer > Siap Belajar Dari Perusahaan Dengan Proses Rekrutmen Yang “Out Of The Box”
For Employer

Siap Belajar Dari Perusahaan Dengan Proses Rekrutmen Yang “Out Of The Box”

Karina

September 05 • 6 menit membaca

Melihat zaman yang semakin berkembang dan tren yang semakin beragam menjadikan dunia sumber daya manusia juga harus bersiap dengan ide “gila” atau “out of the box” dalam menyajikan proses rekrutmen yang menarik. Karena terhubung dengan talenta terbaik akan semakin sulit setiap harinya.

Belum lagi kandidat – kandidat terbaik sekarang ini biasanya tidak menanggapi cara – cara, taktik atau strategi rekrutmen tradisional atau yang sudah biasa, mereka lolos dari cara – cara tersebut maka dari itu, perusahaan bersama para praktisi sumber daya harus lebih proaktif untuk terhubung dengan mereka.

Kampanye rekrutmen yang kreatif atau yang “out of the box” dianggap dapat membantu permasalahan ini. Dengan mencari cara unik untuk dapat berinteraksi dengan kandidat maka proses rekrutmen bisa menjadi viral dan mendatangkan kandidat – kandidat potensial.  Salah satu cara “out of the box” yang dapat dilakukan perusahaan dalam terhubung dengan kandidat adalah mengadakan proses kandidat berbasis kompetisi yang dapat mendatangkan kandidat yang diharapkan perusahaan.

Perusahaan dapat membangkitkan antusiasme untuk peran/posisi yang dicari dengan menarik sifat kompetitif dari kandidat. Jika proposisinya menarik, kontes ini juga dapat dengan cepat menjadi viral. Berikut beberapa contoh perusahaan yang mengadakan kampanye rekrutmen berbasis kompetisi yang dianggap berhasil menyaring kandidat terbaiknya.

OgilvyOne: The World’s Greatest Sales Person

Ogilvy adalah sebuah perusahaan atau agensi periklanan, pemasaran, dan hubungan masyarakat yang berkantor pusat di New York. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1850 oleh Edmund Mather sebagai sebuah agen periklanan di London kemudian dikenal dengan nama Ogilvy & Mather setelah bergabung dengan sebuah agensi yang didirikan pada tahun 1948 oleh David Ogilvy.  Telah berpengalaman dalam strategi merek, periklanan, keterlibatan dan perdagangan ritel, hubungan dan pengaruh masyarakat, transformasi digital, dan kemitraan, Perusahaan ini terkenal berkat hasil kerjanya dengan Dove, American Express, dan IBM serta berjalan dengan lancar di 132 kantor di 82 negara, termasuk Indonesia. Ogilvy sendiri sudah berdiri di Indonesia sejak 41 tahun yang lalu, dan telah menangani berbagai brand terbaik di Indonesia maupun multinasional.

Untuk menarik bakat berkualitas ke tim penjualan mereka, di tahun 2010 OgilvyOne New York meluncurkan kampanye rekrutmen yang cerdas yang ditujukan untuk menemukan “The World’s Greatest Sales Person” atau penjual terhebat di dunia. Menggunakan saluran YouTube khusus dan kampanye media sosial yang tertarget, mereka mengundang pelamar untuk menjual batu bata! Kontestan teratas diberi kesempatan untuk melakukan presentasi di Festival Periklanan Internasional Cannes Lions dan pemenangnya menerima beasiswa selama 3 bulan Ogilvy. Kampanye ini telah menghasilkan lebih dari 230 submissions di YouTube dari 12 negara, lebih dari 100.000 kunjungan ke saluran channel YouTube mereka dan kurang lebih 90.000 penayangan video, maka tidak salah jika kampanye tersebut masuk dalam kampanye rekrutmen yang kreatif.

MasterCard Kanada: Tantangan Magang Lewat Media Sosial

MasterCard merupakan penyedia layanan pemrosesan pembayaran dan keuangan, khususnya melalui kartu kredit dan kartu debit. Ia merupakan perusahaan pemrosesan pembayaran terbesar kedua, setelah Visa, yang beroperasi di lebih dari 200 negara. MasterCard menjadi perusahaan terbuka di tahun 2006, tapi sebelum itu, perusahaan ini dimiliki oleh ribuan lembaga keuangan yang menerbitkan kartu.

Pada tahun 2013, MasterCard berhasil menghadirkan kampanye rekrutmen berbasis kompetisi yang disebut “Internship Social Media Challenge”. Menggunakan tagar #internswanted, MasterCard Canada memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berkompetisi magang di media sosial. Pelamar masing-masing mengajukan ide untuk produk, aplikasi, atau teknik untuk membantu perusahaan bergerak, menuju dan menciptakan masa depan tanpa uang tunai. Kontestan dinilai berdasarkan jumlah ‘like’ dan ‘retweet’ dari ide-ide mereka. Sebagai perusahaan teknologi pembayaran, MasterCard mempertimbangkan Milenial untuk membantu MasterCard terus berkembang menjadi perusahaan global yang multi-budaya dan beragam.

Dari kampanye tersebut Mastercard menerima 532 kandidat yang memenuhi syarat.

Bagikan via:

Tentang Penulis

Hello, my name is Karina and I work as a freelance contributor at Kalibrr. I enjoy reading self-improvement books and working out. Lebih Lanjut Karina

Komentar (0) Kirim Komentar

Belum ada komentar yang tersedia!