5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pelamar Sebelum Kirim Lamaran kerja
Ketika kamu baru saja menemukan lowongan pekerjaan yang kamu inginkan dan memiliki kualifikasi yang cocok dengan skills kamu, rasa untuk ingin segera apply sangat tinggi kan?
Setelah menyiapkan CV atau Resume yang menarik yang harus dilakukan adalah mengirim lamaran tersebut ke email rekruter ataupun portal karir perusahaan. Tapi sebelum mengirim lamaran, beberapa kandidat seringkali melakukan kesalahan yang dapat mengakibatkan CV atau resumenya tidak dilirik oleh rekruter, dan tentunya sangat disayangkan.
Agar tidak lagi terjadi hal seperti itu, yuk baca rangkuman berikut yang berisi beberapa kesalahan yang sering dilakukan para jobseeker saat mengirim lamaran pekerjaan dan bagaimana solusinya!
TOPICS
1. Tidak menyesuaikan CV atau Resume dengan posisi yang dilamar
Bagi seorang fresh graduate yang sedang giat mencari pekerjaan, kesalahan ini biasanya seringkali terjadi. Saat apply ke posisi yang berbeda di setiap perusahaan ataupun di satu perusahaan sama buatlah CV atau resume kamu sesuai dengan posisi yang dilamar sehingga dapat menjelaskan bahwa kamu punya skills dan pengalaman yang cocok untuk posisi tersebut.
2. Tidak memeriksa dan melakukan final check
Karena batas waktu melamar yang mepet biasanya membuat para pelamar melakukan kesalahan ini yaitu tidak memeriksa kembali atau melakukan final check dari CV maupun resume yang akan di-submit. Jika kamu tidak melakukan final check terhadap CV atau resume kamu ,hal tersebut dapat memungkinkan terjadinya typo atau kesalahan ketik yang tidak disadari dan akhirnya dapat membuat rekruter menilai kamu sebagai orang yang kurang teliti. Gamau seperti itu kan? Jadi ingat untuk selalu melakukan final check ya sebelum submit CV maupun resume kamu!
3. Tidak mengganti nama CV atau Resume
Siapa yang saat mengirim CV atau Resumenya dalam format asal – asalan? Seperti misalnya “CV”, “CV Karina”, “pdf” atau nama lainnya yang tidak merepresentasikan CV kamu? Jangan lakukan hal tersebut ya!
Ingatlah kalau rekruter akan menerima banyak sekali email lamaran setiap harinya, jadi kamu dapat mempermudah pekerjaan mereka dengan menamai CV atau Resume kamu dengan cara yang lebih unik. Kamu dapat menamai CV atau Resume kamu dengan format seperti ini: Nama kamu_Resume (Posisi yang dilamar) >> Karina_Resume (Social Media Marketing Intern)
4. Tidak memperhatikan apa yang diminta perusahaan
Setiap perusahaan bisa saja memiliki aturan rekrutmen yang berbeda. Baca kembali syarat dan ketentuan yang telah dicantumkan oleh perusahaan. Perhatikan apakah ada permintaan khusus, seperti format file atau dokumen tambahan yang diminta.
Contoh: kamu diminta melampirkan CV atau Resume dalam bentuk pdf dengan ukuran file tidak lebih dari 2mb, atau bisa juga kamu diminta melampirkan surat keterangan lulus, transkrip nilai dan lain sebagainya. Selalu perhatikan apa yang diminta oleh perusahaan ya!
5. Tidak mengupdate kontak dalam CV atau Resume
Kontak adalah komponen penting dalam CV atau Resume kamu. Saat tidak mencantumkan kontak pribadi kamu dengan benar hal tersebut menjadikan perusahaan tidak akan dapat menghubungi kamu jika kamu ter-shortlisted atau terpilih untuk melanjutkan tahapan proses rekrutmen. Selalu periksa dan perbarui informasi kontak pribadi kamu (nomor telepon, email, alamat domisili, dan lain – lain) sebelum mengirim surat lamaran. Usahakan juga kontak yang kamu cantumkan selalu dalam keadaan stand by agar memudahkan perusahaan menghubungi kamu.
No comment available yet!