Agile Recruitment: Faktor Keberhasilan Menerapkan Recruitment 4.0
71% perusahaan di seluruh dunia telah menggunakan Agile Methodologies untuk mengelola proses recruitment mereka. Hal ini masuk akal ketika agile membawa perbaikan nyata dan terukur pada perusahaan yang menggunakannya. Menurut VisionOne’s 12th Annual State of Agile report, 71% dari perusahaan yang menggunakannya telah berhasil meningkatkan waktu recruitment mereka.
Untuk mampu mewujudkan proses recruitment yang lebih cepat, agile recruitment adalah pilihan terbaik, dimana agile berarti cara yang lebih baik untuk memprioritaskan proses recruitment, peningkatan visibilitas untuk recruiter dan hiring manager, dan secara keseluruhan mengulang proses recruitment menjadi lebih efisien.
TOPICS
Mengimplementasikan Agile Recruitment: Bagaimana Caranya?
Pertama-tama, mari kita memahami agile recruitment dari awal. Apa itu agile recruitment?
Definisi dari agile recruitment adalah metodologi manajemen proyek yang diaplikasikan untuk proses perekrutan. Metode ini menggunakan teknik sprint, penentuan prioritas kandidat, dan pemeriksaan feedback secara berkala untuk menghadirkan fleksibilitas dan efisiensi bagi recruitment team dan visibilitas ke recruitment manager. Ada beberapa cara yang harus Anda ketahui dan pahami sebelum menerapkan agile recruitment ke perusahaan Anda.
-
Pahami metodenya
Langkah pertama adalah mengidentifikasi bagaimana menyusun pekerjaan dalam siklus pendek, atau sprint. Tujuan dari sprint tidak harus langsung mengisi lowongan yang tersedia sekaligus. Lebih tepatnya, sprint dilakukan untuk memastikan bahwa jika kandidat pilihan Anda ternyata masih belum sesuai dengan kebutuhan perusahaan, maka manager memiliki kesempatan untuk menyempurnakan persyaratan pekerjaan lebih awal dalam proses recruitment.
Contohnya, sprint dua minggu dimulai dengan dilakukannya pertemuan dengan manager perekrutan untuk menyusun versi pertama dari persyaratan pekerjaan. Recruiter kemudian dapat memfokuskan kegiatannya dengan me-listing sejumlah kandidat potensial, dan menjadwalkan proses wawancara dengan manager perekrutan secepat mungkin.
Jika proses wawancara berjalan lancar dan berhasil dalam sekali kesempatan, maka ini dapat dikatakan sebagai sesuatu yang hebat. Namun, lebih mungkin bahwa manager perekrutan akan menolak kandidat pertama tersebut, hingga akhirnya timbul kesempatan untuk membahas profil kandidat yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan menyempurnakan persyaratan pekerjaan yang telah dibuat sebelumnya.
-
Implementasikan tools dan prosesnya
Bukan merupakan hal yang tabu lagi bahwa tools dan proses adalah sesuatu yang paling penting dalam setiap proses recruitment, termasuk juga dalam agile recruitment. Salah satu tools yang dapat membantu adalah Applicant Tracking System (ATS).
Applicant Tracking System atau kerap disebut dengan ATS merupakan sebuah recruiting software yang me-manage proses rekrutmen sebuah perusahaan. ATS dapat membantu rekruter untuk melakukan seluruh kegiatan rekrutmen dengan waktu yang lebih singkat dan proses yang lebih cepat.
ATS juga mampu berperan untuk membuat proses rekrutmen secara lebih transparan melalui dashboard yang disediakan, sehingga jika terjadi bottleneck di suatu proses rekrutmen akan dapat dengan mudah diidentifikasi dan diambil langkah penanggulangannya.
ATS dapat digunakan dari mulai tahap awal proses rekrutmen, yaitu mengirimkan iklan lowongan ke website resmi perusahaan atau situs lowongan tertentu. ATS juga dapat mengirimkan e-mail notifikasi kepada para pelamar secara otomatis, sehingga Anda tidak perlu repot-repot lagi mengontak mereka secara satu per satu.
Sejak beberapa tahun terakhir, banyak bermunculan ATS dalam dunia rekrutmen. Kalibrr adalah salah satu perusahaan yang menyediakan platform ATS untuk membantu proses rekrutmen menjadi lebih efektif dan efisien. ATS Kalibrr membantu mempermudah rekruter untuk menyortir kandidat ke dalam lists yang tepat, tanpa melakukannya secara manual karena telah didukung oleh teknologi Artificial Intelligence.
ATS terbaik harus memiliki fitur yang dapat mengintegrasikan berbagai peralatan penunjang produktivitas dalam satu pintu – seperti sistem chat dan penjadwalan interview yang tersedia di platform Kalibrr. Selain itu ATS yang baik juga mampu memberikan data dan analytics mendalam yang dapat digunakan oleh rekruter untuk memperbaiki prosesnya.
-
Get to know the flaws
Dalam laporan 11th Annual State of Agile Report, VersionOne menyebutkan bahwa 63% perusahaan berpikir bahwa implementasi agile gagal karena ketidakcocokan antara budaya perusahaan dan metodenya. Tools dan proses hanya bagian dari metode, maka dari itu penting untuk memahami ide-ide di belakang mereka, seperti: menciptakan peluang untuk iterasi lebih awal dan sering, mengklarifikasi prioritas dan cakupan untuk recruiter dan hiring manager, dan bergerak cepat dalam menyelesaikan proses recruitment sesuai anggaran.
Jika tim praktisi HR menetapkan seperangkat prioritas untuk spint, tetapi manager perekrutan menolak untuk menghormati prioritas tersebut dan terus-menerus merombaknya, maka semua perencanaan yang masuk ke sprint menjadi tidak berguna. Jika manager juga tidak mau bertemu secara teratur dengan recruiter untuk menyesuaikan persyaratan pekerjaan sesuai kebutuhan, maka mereka tidak mengambil keuntungan dari semua informasi yang dikumpulkan selama sprint.
Implementasi agile recruitment tidak perlu menjadi rumit. Anda dapat melakukannya dan bereksperimen dengan satu tim, atau fokus pada beberapa posisi lowong yang sulit diisi pada awalnya. Ini akan membuat Anda dengan mudah mengetahui metode agile apa yang paling cocok untuk Anda.
Setelah itu, Anda dapat beralih dengan mengubah cara kerja internal perusahaan Anda yaitu dengan mencari tahu apakah agile recruitment ini cocok dengan jenis recruitment yang selama ini Anda lakukan di perusahaan Anda. Bagian terpentingnya adalah dengan memastikan Anda untuk menemukan cara terbaik untuk mendapatkan top talent dalam waktu dan proses yang cepat. Langsung saja bergabung dengan Kalibrr untuk merasakan manfaat dari agile recruitment ini!
No comment available yet!