HR, Siapkan Strategic Workforce Planning untuk Masa Depan
Kemampuan merekrut kandidat dengan keterampilan yang tepat untuk sebuah posisi yang juga tepat di perusahaan dan juga di waktu yang tepat merupakan kunci dari keberhasilan untuk membangun sumber daya manusia (SDM) bagi kesuksesan sebuah perusahaan.
Sayangnya, mencari kandidat yang memiliki keterampilan dan kemampuan yang sesuai dengan kriteria dan kebutuhan perusahaan bukan hal yang mudah. Padahal, kandidat-kandidat ini penting bagi pondasi dari sebuah perusahaan. Bahkan, kurangnya pekerja yang memiliki keterampilan penting bagi perusahaan dapat merugikan perusahaan itu sendiri.
Oleh karena itu, setiap HR membutuhkan perencanaan strategis tentang ketenagakerjaan, alias man-power planning atau yang juga bisa disebut strategic workforce planning. Strategic workforce planning adalah proses menganalisa pekerja yang ada sekarang untuk memprediksi keterampilan kandidat yang dibutuhkan nanti serta mengidentifikasi celah keterampilan yang ada baik untuk waktu sekarang atau di masa depan. Selain itu, strategic workforce planning juga mengelola kebutuhan kandidat dan pekerja bagi perusahaan yang berhubungan dengan tujuan bisnis perusahaan.
Perencanaan strategis tentang tenaga kerja ini juga menjadi jawaban atas pertanyaan yang paling esensial bagi perusahaan yang ingin berkembang dari segi SDM:
- Siapa kandidat yang patut untuk direkrut sekarang dan di masa depan?
- Apa keterampilan dan kemampuan yang wajib dimiliki kandidat untuk sebuah posisi di perusahaan?
- Apa yang akan didapat kandidat ini setelah mereka berhasil menjadi pekerja?
- Bagaimana cara HR dan perusahaan menjaga agar pekerja loyal terhadap perusahaan?
Ada beberapa alasan mengapa strategic workforce planning penting untuk dibuat HR untuk di masa yang akan datang:
TOPICS
1. Perubahan demografi
Ada saatnya di mana pekerja yang ada di sebuah perusahaan menua dan sampai pada waktu untuk pensiun. Tentu saja, hal ini akan menimbulkan masalah, jika HR tidak segera menemukan pengganti yang tepat untuk pekerja yang akan pensiun ini. Celah keterampilan akan terbentuk jika HR tidak segera mencari kandidat baru untuk mengisi posisi kosong, yang nantinya akan berimbas pada stagnan atau malah berkurangnya pertumbuhan keuntungan sebuah perusahaan. Selain itu, jika HR tidak membuat strategic workforce planning untuk waktu yang akan mendatang, HR akan kesulitan untuk memprediksi keterampilan apa yang akan dibutuhkan di masa depan serta kesulitan untuk membuat rencana antisipasinya.
2. Mengurangi biaya operasional untuk tenaga kerja
Kompetisi untuk mencari pekerja yang tepat dari pasar tenaga kerja bukan perkara mudah. Mendapatkan pekerja dengan keterampilan serta kesamaan visi misi dengan perusahaan juga bukan perkara yang mudah diselesaikan. Sedangkan, pekerja yang sudah menahun bekerja pun tidak menjadi jaminan produktivitas kinerja, padahal biaya operasional dari sisi tenaga kerja semakin tinggi.
Untuk mengurangi biaya operasional dari segi rekrutmen dan operasional tenaga kerja, HR membutuhkan strategic workforce planning untuk menilai, kandidat seperti apa yang dibutuhkan untuk mengganti pekerja yang ada sekarang serta mengurangi pekerja yang dirasa sudah tidak lagi produktif.
3. Manajemen kandidat
Kandidat dengan keterampilan yang tepat merupakan keuntungan bagi sebuah perusahaan untuk berkompetisi di dunia usaha. Memiliki kandidat yang juga memiliki tujuan yang sama dengan perusahaan serta mempersiapkan talent pipeline untuk menggantikan pekerja yang akan pensiun merupakan hal esensial yang harus dilakukan HR.
Penyusunan perencanaan strategi untuk tenaga kerja pun jadi topik yang juga esensial agar HR tidak “kelabakan” dalam menyusun kebutuhan kandidat serta mencari kandidat pengganti untuk pekerja yang resign atau pensiun.
4. Fleksibilitas
Inovasi terus dibutuhkan perusahaan untuk bisa survive di lingkungan yang menuntut pembaruan terus menerus seperti sekarang. Taktik untuk menyiasati celah keterampilan yang dibutuhkan di setiap inovasi yang dilakukan perusahaan pun juga harus diperbarui selalu dengan penyusunan strategic workforce planning yang tepat dan juga fleksibel untuk di masa yang akan datang.
Tujuan utama dari strategic workforce planning adalah untuk mendapatkan kandidat yang tepat untuk sebuah posisi yang juga tepat di waktu yang tepat. Ini artinya, sebuah perusahaan tidak mengalami kelebihan pekerja dengan keterampilan yang sama, alias overstaffed, namun juga tidak kekurangan pekerja dengan keterampilan yang dibutuhkan, atau understaffed.
Dalam membuat perencanaan untuk strategic workforce planning ini memang tidak mudah. Namun, tidak ada kesulitan yang tidak memiliki jalan keluar. Kalibrr pun hadir membantu HR dalam merancang dan menyusun perencanaan strategic workforce planning untuk masa depan perusahaan yang gemilang.
Ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai Kalibrr? Anda bisa klik banner di bawah ini atau klik link berikut ini untuk informasi lebih lanjut tentang Kalibrr.
Artikel ini dilansir dari Builtin, Analytics HR, dan Personio.
Belum ada komentar yang tersedia!