Item terkait berdasarkan kata kunci pencarian Anda akan dicantumkan di sini.

Beranda>For Jobseeker > Tips Nego Gaji Anti Galau!
For Jobseeker

Tips Nego Gaji Anti Galau!

Karina

Juni 25 • 6 menit membaca

Gaji atau upah memang topik yang cukup sensitif dan susah – susah gampang jika dibahas.

Tapi kalo gak dibahas nanti galau, emang mau kerja tapi bayarannya ga sesuai? Atau kalo istilahnya jaman sekarang sih underpaid.

Biasanya pembahasan terkait gaji dilakukan saat seseorang interview kerja atau saat naik jabatan. Membahas atau negosiasi gaji memang bisa dibilang hal yang cukup tricky bagi sebagian banyak orang apalagi seorang fresh graduate yang belum pernah membahas ini sebelumnya. Makanya, perlu tips – tips biar ga galau atau menyesal kemudian.

Berikut tips – tips yang bisa kamu ikuti saat negosiasi gaji :

1. Riset

Informasi adalah bekal pertamamu jika ingin melakukan negosiasi gaji. Lakukan riset sebanyak dan sedalam mungkin tentang rata – rata gaji untuk posisi dan industri yang kamu apply. Memiliki informasi yang lengkap juga dapat membantumu terlihat lebih siap di depan rekruter. Kamu bisa melakukan riset ini dengan melihat Salary Survey setiap tahunnya dari headhunter besar seperti Michael Page, Kelly Services, Robert Walters, dan lainnya.

2. Waktu yang tepat

Pemilihan waktu juga harus kamu perhatikan saat bernegosiasi tentang gaji. Jangan mengutarakan ekspektasi gaji kamu sebelum HR yang menawarkan apalagi jika di awal interview kamu sudah menanyakan tentang ini, image mu bisa jadi langsung buruk di depan rekruter. Jika ini adalah interviewpertamamu, coba sampaikan offering berdasarkan riset yang sudah kamu lakukan dan sesuaikan dengan pengalaman kamu.

Kalau kamu pernah bekerja sebelumnya, sebutkan gaji pertamamu sehingga HR bisa mempertimbangkan lagi gajimu & negosiasi bisa dimulai. Ingat, saat proses offering kamu harus juga terbuka untuk diskusi dengan HR.

3. Pahami value

Jika kamu ingin mendapatkan gaji yang layak atau sesuai, penting untuk kamu mengetahui value/ nilai dirimu sendiri.

Kenapa kamu pantas mendapat gaji sebesar itu?

Cocokkan kembali dengan hasil risetmu tentang kisaran gaji yang berlaku untuk posisi yang kamu tuju, industrinya seperti apa dan di wilayah mana kamu bekerja nantinya karena hal tersebut juga menjadi patokan dalam mengukur besaran gaji. Yang terpenting adalah jangan hanya menyatakan ekspektasi gaji kamu, sertakan juga alasan yang mendukung negosiasi gaji dengan jumlah yang kamu inginkan dan bagaimana keterampilan dan pengalamanmu akan menguntungkan bagi perusahaan.

4. Pastikan total gaji yang akan diterima

Saat proses negosiasi gaji, biasanya yang dikatakan adalah range gaji atau di kisaran angka berapa gaji yang kamu inginkan. Jangan lupa untuk memastikan apakah gaji yang dimaksud itu gaji kotor (gross) atau gaji bersih (nett), karena nominal yang kamu tawar bisa diartikan sebagai gaji kotor (belum dipotong pajak) oleh HR. Jangan sampai ketika sudah mencapai kata sepakat atau deal, ternyata total gaji yang masuk ke rekeningmu kurang dari ekspektasi karena kamu kurang detail akan hal itu.

5. Tanyakan benefits selain gaji

Negosiasi gaji tidak hanya membahas besaran angka atau nominal yang bisa kamu bawa pulang ke rumah. Negosiasi gaji sering kali mencakup beberapa benefit lain atau tunjangan yang diberikan perusahaan untuk karyawannya. Asuransi kesehatan, tabungan pensiun, waktu cuti, asuransi ketenagakerjaan juga termasuk dalam negosiasi gaji. Jadi, pastikan untuk bertanya terkait hal ini dan pertimbangkan hal – hal yang berharga untuk dirimu dan bisa jadi penawaran yang menarik. Jangan hanya terpaku pada nominal gaji saja.

6. Berlatih

Ingat , practice makes perfect. Berlatih, berlatih, dan berlatih agar dapat melakukan negosiasi dengan nyaman. Kamu dapat menulis apa yang ingin kamu katakan, berlatih di depan cermin, membuat video practice atau bahkan minta tolong seorang teman ataupun mentor untuk berperan sebagai seorang rekruter dan menanyakan hal – hal terkait negosiasi gaji tadi.

Selain tips-tips di atas jangan lupa juga untuk selalu menjaga sikap atau attitude saat berhadapan dengan rekruter. Dukung dengan pembawaan dan teknik bernegosiasi yang baik karena HR juga melihat attitude dari para kandidat, pastikan memberi kesan yang baik selama offering dan tetap humble!

Bagikan via:

Tentang Penulis

Hello, my name is Karina and I work as a freelance contributor at Kalibrr. I enjoy reading self-improvement books and working out. Lebih Lanjut Karina

Komentar (0) Kirim Komentar

Belum ada komentar yang tersedia!