3 Pertanyaan Umum Yang Sering Ditanyakan Kepada Kandidat IT Beserta Cara Menjawabnya!
Pekerjaan di bidang teknologi kini merupakan pekerjaan dengan salah satu permintaan tertinggi mengingat perannya yang signifikan bagi perusahaan. Bahkan menurut Biro Statistik Tenaga Kerja AS, memproyeksikan tingkat pertumbuhan 12% dalam pekerjaan IT antara tahun 2018 dan 2028, yang berarti lebih dari 545.000 posisi baru akan dibutuhkan.
Tetapi masuk ke pekerjaan di bidang IT bisa menjadi sangat kompetitif. Dibutuhkan lebih dari sekadar resume dan surat lamaran yang menarik, kamu harus siap menjawab beberapa pertanyaan – pertanyaan wawancara di bidang IT. Memahami bagaimana kandidat menjawab pertanyaan wawancara terkait teknologi informasi (IT) sangat penting bagi rekruter atau bagian sumber daya untuk lebih mengenal kandidat, maka dari itu untuk posisi IT mereka cenderung mengajukan pertanyaan yang mendalam dan kompleks.
Untuk dapat membuktikan kepada perusahaan bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk pekerjaan tersebut, kamu harus mempersiapkan diri dengan pertanyaan tersebut. Berikut telah Kalibrr rangkumkan daftar pertanyaan serta jawaban terkait wawancara IT biasanya: .
TOPICS
1. Anggap saja saya (pewawancara) bukan orang di bidang teknologi. Tolong jelaskan apa itu teknologi atau sebuah konsep teknologi secara sederhana!
Jika hendak bekerja di bidang IT setidaknya kamu harus dapat menjelaskan ide-ide /konsep teknologi dalam istilah yang dapat diterima oleh orang – orang di luar industri tersebut, karena kamu akan bekerja sama dengan seluruh stakeholder dari berbagai divisi. Saat menjawab pertanyaan ini, sertakan contoh saat kamu menjelaskan tentang proyek atau ide teknis yang rumit dan berhasil membagikannya.
Contoh: “Saat saya menjelaskan konsep teknis, saya membuatnya menjadi sesederhana mungkin dengan memperhatikan pilihan kata, menghindari istilah – istilah teknologi yang tidak diketahui orang dan mengatur pikiran agar tidak berbelit – belit. Saya menggunakan contoh di kehidupan nyata atau menggunakan analogi—misalnya membandingkan API sebagai menu restoran dan lain sebagainya.
2. Apa software atau teknologi yang baru – baru ini Anda kerjakan dan bagaimana Anda mempelajarinya?
Dengan pertanyaan ini pewawancara ingin mengetahui di tingkat mana pemahaman teknologi kamu. Tetapi yang paling penting adalah komponen “belajar”, pewawancara ingin tahu bagaimana cara kamu belajar dan mempraktekkannya.
Tekankan bagaimana kamu memperoleh keterampilan, baik melalui sekolah, pelatihan, sertifikasi, pekerjaan sebelumnya, atau kombinasi dari semuanya, lalu jelaskan bagaimana hasil keterampilan tersebut berpengaruh terhadap hasil dari proyek yang kamu kerjakan.
Contoh: “Tahun lalu perusahaan sebelumnya menawarkan saya sertifikasi Microsoft 365 dan saya memanfaatkan kesempatan tersebut. Lalu setelah selesai sertifikasi tersebut saya segera menerapkan apa yang saya pelajari dan membagikannya dengan bos saya dalam sebuah proyek di mana kami dapat menggunakan komponen SharePoint MS 365 untuk terhubung lebih baik dan dapat menyelesaikan setiap proyek lebih cepat dari sebelumnya.”
3. Ceritakan Tentang Masalah Pekerjaan yang pernah Anda alami dan Bagaimana Anda cara Anda menyelesaikannya? Baik Anda sendiri maupun dengan tim.
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan favorit yang sering diajukan oleh pewawancara IT. selain ingin melihat bagaimana kandidat memecahkan masalah, pewawancara juga ingin tahu bagaimana kamu bekerja sama, berkolaborasi dan berkomunikasi dengan tim.
Masih ingat dengan STAR? Kamu dapat menjawab pertanyaan ini dengan metode tersebut!
Situasi: “Baru-baru ini saya memiliki masalah dengan proyek di mana software yang digunakan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Software ini dirancang untuk mendukung tim penjualan dan memungkinkan mereka untuk mengumpulkan data pelanggan, melacak kontak, menempatkan dan mentransfer pesanan ke gudang untuk pengiriman dan penagihan. Tetapi setelah penginstalan, pesanan tidak ditagih dengan benar.”
Tugas: “Saya bertanggung jawab untuk bekerja secara langsung dengan tim penjualan, vendor perangkat lunak luar, dan personel piutang kami untuk memahami bagaimana data dikumpulkan dan di mana masalahnya. Ternyata program tidak menangkap data tertentu yang diperlukan untuk penagihan dan perlu disesuaikan.”
Tindakan: “Tindakan saya adalah, saya bertemu dengan setiap departemen untuk mengetahui apa yang mereka butuhkan. Lalu saya membawa vendor luar untuk menambahkan data khusus ke software untuk memungkinkan penagihan pelanggan. Tim saya memperbarui interface dengan piutang, bagian penjualan mulai mengumpulkan informasi pajak dan ID vendor tambahan, dan kami memperbaiki masalahnya.”
Hasil: “Hasilnya kami masih menggunakan software tersebut hari ini dan tambahan data tadi telah membantu merampingkan penagihan. Waktu antara pemesanan yang dilakukan dan perusahaan yang menerima pembayaran telah berkurang rata-rata 50%.”
Artikel dilansir dari Themuse dan Roberthalf.
No comment available yet!