Related items based on your search keywords will be listed here.

Home>For Employer > Strategi Perekrutan Ala Jeff Bezos
For Employer

Strategi Perekrutan Ala Jeff Bezos

Karina

October 17 • 5 min read

Amazon adalah sebuah perusahaan multinasional dari Amerika yang berfokus pada e-commerce , cloud computing , digital streaming , dan kecerdasan buatan (AI). Amazon merupakan salah satu dari Lima Besar perusahaan di industri teknologi informasi AS , bersama dengan Google, Apple , Microsoft, dan juga Facebook. Amazon juga disebut sebagai “salah satu kekuatan ekonomi dan budaya paling berpengaruh di dunia” dengan merek paling bernilai di dunia.

Sebagai sebuah perusahaan besar, Amazon digadang – gadang memiliki banyak hal yang dibutuhkan dalam merekrut karyawan baru dan mungkin mencari cara untuk merampingkan proses rekrutmen menjadi seramping” mungkin. Tapi ternyata hal tersebut bukanlah filosofi yang dianut sang CEO. Bezos belajar banyak tentang mempekerjakan staf baru dari pengalamannya di masa-masa awal dirinya bekerja di Wall Street. Sebelum menjadi pendiri dan CEO dari Amazon, Jeff Bezos bekerja di Wall Street (jalan sepanjang delapan blok di Distrik Keuangan Lower Manhattan di New York City) dari 1986 hingga awal 1994. Strategi perekrutan yang saat ini menjadi panutan Bezos dalam menjalankan perusahaan adalah efektivitas. Bezos menjunjung tinggi efektivitas lebih daripada efisiensi. Jeff Bezos mengatakan bahwa dia lebih suka mewawancarai 50 orang dan tidak mempekerjakan siapa pun daripada mempekerjakan orang yang salah.

Selain menjunjung tinggi efektivitas, ternyata Jeff Bezos juga punya strategi lain dalam hiring process nya. Strategi ini digunakan Bezos di masa-masa awal Amazon tapi juga masih digunakan sampai saat ini, strategi tersebut adalah meningkatkan standar untuk setiap perekrutan berikutnya. Belajar dari strategi Jeff Bezos ini, dengan memastikan Anda meningkatkan standar rekrutmen setiap kali Anda merekrut karyawan baru, Anda dapat mengembangkan dan meningkatkan kumpulan talenta seiring bertumbuhnya bisnis atau perusahaan Anda. Strategi inilah yang mungkin menjadi salah satu faktor pendukung Amazon menjadi perusahaan raksasa seperti sekarang ini.

“Menetapkan standar tinggi dalam pendekatan kami untuk perekrutan telah, dan akan terus menjadi, satu-satunya elemen terpenting dari kesuksesan Amazon.com” tulis CEO dalam surat pemegang saham tahunan pertama perusahaan pada tahun 1998 – dan pesan tersebut telah bergema dengan tim sejak itu.

3 Pertanyaan dari Jeff Bezos Sebelum Merekrut Kandidat:

Untuk memastikan bahwa perusahaan dapat mempertahankan standar yang tinggi dalam menilai sebuah kandidat, Bezos menguraikan tiga pertanyaan kunci untuk dipertimbangkan para pimpinan Amazon sebelum mereka merekrut karyawan baru. Hal ini juga tercantum dalam surat yang dibuatnya tahun 1998 kepada pemegang saham.

1. “Apakah Anda akan mengagumi orang ini?”

Jika Anda memikirkan orang-orang yang Anda kagumi dalam hidup Anda, mereka mungkin adalah orang-orang yang dapat Anda contoh darinya. Pertanyaan ini untuk menggambarkan waktu yang kandidat miliki untuk menangani situasi yang sulit. Bisakah mereka dipercaya? Dan lain sebagainya

2. “Apakah Anda dapat meningkatkan tingkat efektivitas rata-rata dari tim yang akan kamu ajak bekerja sama?”

Pertanyaan ini digunakan untuk membantu manajer perekrutan mengetahui apakah seorang kandidat, setelah dipekerjakan, akan tetap terlibat dan bersemangat untuk tumbuh bersama perusahaan selama bertahun-tahun yang akan datang.

3. “Di sisi mana kira – kira Anda dapat menjadi “superstar”? (menyangkut keterampilan yang dimiliki)

Selain keterampilan dan pengalaman mereka, Bezos mengatakan penting untuk mempertimbangkan bakat individu seorang kandidat. Bakat mereka dapat mendorong pemikiran inovatif.

CTA-contact-us

Artikel dilansir dari Hca MagCNBC, dan Recruiterbox.

Share Via:

About The Writer

Hello, my name is Karina and I work as a freelance contributor at Kalibrr. I enjoy reading self-improvement books and working out. More about Karina

Comments (0) Post Comment

No comment available yet!