Related items based on your search keywords will be listed here.

Home>For Jobseeker > HR, Shorlisted Kandidat Dengan Cara Ini Untuk Hemat Waktumu
For Jobseeker

HR, Shorlisted Kandidat Dengan Cara Ini Untuk Hemat Waktumu

Karina

May 28 • 5 min read

Selamat datang Bulan Juni. Tidak terasa sudah sudah memasuki bulan keenam di tahun 2021. Walaupun dengan keadaan masih pandemi tetapi beberapa sektor ekonomi sudah mulai membaik dan optimis pulih. Hal itu dapat terlihat dari meningkatnya jumlah perusahaan yang aktif melakukan rekrutmen atau menambah jumlah karyawan dibanding beberapa bulan lalu yang vakum cukup lama. Di tengah pandemi seperti ini mau tidak mau proses rekrutmen juga harus beradaptasi dengan mengganti seluruh proses offline atau konvensional menjadi serba online. Termasuk bagi HR dalam melakukan shortlisting kandidat, interview HR, interview user, study case, dan lain – lain. Ini menjadi tantangan baru bagi para rekruter, untuk dapat memaksimalkan proses rekrutmen walau secara online, salah satunya adalah proses menyortir kandidat atau shortlisting.

 

Menurut situs Ideal, shortlisting adalah adalah salah satu proses dalam rekrutmen dimana HR mengidentifikasi kandidat dari banyaknya pelamar yang ada untuk dipilih yang paling memenuhi kriteria yang diperlukan dan diinginkan perusahaan. Shortlisting juga dilakukan HR untuk mengetahui siapa yang ingin dilanjutkan ke tahap rekrutmen selanjutnya yang biasanya berupa interview/ wawancara. Tapi dalam melakukan shortlisting dibutuhkan beberapa pertimbangan teknis dan hukum agar mendapatkan kandidat yang tepat.

 

Shortlisting kandidat bertujuan untuk memastikan HR menerapkan kriteria yang adil dan konsisten kepada seluruh kandidat serta mempermudah proses identifikasi dan pemberian peringkat kepada kandidat terkuat yang akan lanjut ke tahapan selanjutnya. Proses shortlisting seringkali merupakan langkah yang paling memakan waktu dalam proses perekrutan, tapi simak cara di bawah ini untuk tahu cara memaksimalkan waktu anda saat shortlisting kandidat :

1. Tentukan jumlah kandidat yang ingin anda wawancarai

Anda dapat men-shorlisted kandidat berdasarkan waktu yang anda miliki untuk melakukan interview atau wawancara dengan mereka. Jika waktu yang anda miliki banyak berarti anda dapat mewawancarai lebih banyak kandidat dan begitu juga sebaliknya, tapi ingat juga untuk mengikuti kebutuhan perusahaan. Jika semakin banyak kandidat yang diwawancara hal itu dapat berdampak pada proses rekrutmen yang panjang dan lebih lama. Usahakan pilih kandidat yang benar – benar layak diwawancara.

 

2. Buatlah daftar kriteria penting yang dibutuhkan

Buatlah daftar kriteria tentang kualifikasi apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. Anda dapat membaginya menjadi dua buah kriteria yaitu kriteria yang wajib dimiliki dan kriteria yang lebih diinginkan. Kriteria wajib dapat anda lihat dari pendidikan, skill dan pengetahuan, pengalaman, serta sifat kandidat sedangkan kriteria yang lebih diinginkan adalah seperti pengalaman di industri anda dalam jangka waktu tertentu dan menguasi beberapa software/perangkat lunak.  Dalam tahap ini pastikan anda konsisten, adil, dan obyektif dalam menyeleksi seluruh kandidat.

 

3. Pertimbangkan faktor lainnya

Setelah membuat daftar kriteria, jika masih terdapat banyak kandidat dalam list anda maka saatnya untuk melihat faktor – faktor lainnya untuk mendapatkan kandidat yang tepat. Faktor – faktor lainnya ini dapat berupa umur kandidat, jenis kelamin, penampilan dan lain sebagainya yang menurut rekruter tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Namun alasan tersebut juga harus dipastikan bukan atas pendapat sendiri ataupun suatu kelompok di dalam perusahaan.

Proses shortlisting bisa menjadi proses yang melelahkan tapi bisa juga menyenangkan karena dapat melihat berbagai kandidat atau pelamar yang berasal dari berbagai background dan pengalaman. HR dalam melakukan shortlisting setelah mendapat kandidat yang cocok dan sesuai kebutuhan juga perlu diingat untuk sebaiknya menginformasikan kepada kandidat yang ditolak atau gagal lolos ke tahap selanjutnya dilengkapi dengan alasan. Diharapkan dengan begitu, pelamar tidak merasa digantung dan sekaligus menjaga image perusahaan di mata kandidat.

CTA

Artikel ini dilansir dari Ideal, Test Gorilla dan Brighthr

Share Via:

About The Writer

Hello, my name is Karina and I work as a freelance contributor at Kalibrr. I enjoy reading self-improvement books and working out. More about Karina

Comments (0) Post Comment

No comment available yet!