Item terkait berdasarkan kata kunci pencarian Anda akan dicantumkan di sini.

Beranda>For Jobseeker > Modus-Modus Penipuan dalam Mencari Pekerjaan dan Cara Melaporkannya
For Jobseeker

Modus-Modus Penipuan dalam Mencari Pekerjaan dan Cara Melaporkannya

Muhammad Fatkhurozi

Juni 27 • 9 menit membaca

Mencari pekerjaan bisa menjadi proses yang menantang dan melelahkan. Namun, tantangan tersebut tidak hanya datang dari sulitnya mendapatkan pekerjaan yang sesuai, tetapi juga dari adanya berbagai modus penipuan yang memanfaatkan kebutuhan para pencari kerja. Penipuan dalam pencarian kerja tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga secara emosional. Artikel ini akan membahas berbagai modus penipuan dalam mencari pekerjaan serta cara melaporkan penipuan tersebut agar tidak ada lagi korban yang jatuh.

Modus Penipuan dalam Mencari Pekerjaan

Berikut adalah tiga modus penipuan yang paling sering digunakan oleh penipu dalam mencari pekerjaan:

1. Tugas Tidak Penting dan Permintaan Uang Top-Up

Kalau kamu ditawari pekerjaan dan diminta mengerjakan tugas yang sangat mudah dan tidak penting, kamu harus curiga karena ini salah satu modus penipuan yang sangat sering terjadi. Tugas yang diberikan penipu biasanya seperti memberikan review di Google Maps, follow media sosial, memberikan like, dan setelah itu pelamar kerja akan langsung diberikan imbalan mulai dari Rp10.000 hingga Rp200.000. Setelahnya, penipu akan meminta pelamar kerja tersebut mengerjakan tugas dengan hadiah yang lebih besar. Namun, ketika ingin menarik uang, peserta diminta melakukan top-up untuk bisa menarik uangnya. Penipu akan terus mencari alasan bahwa uang tersebut tidak bisa ditarik dan meminta uang terus menerus sampai pelamar kerja tersebut sadar kalau mereka adalah korban penipuan.

2. Email Undangan Interview dengan Biaya Transportasi atau Biaya Aplikasi

Penipuan yang umum terjadi juga adalah pemberi kerja mengirimkan email yang berisi undangan untuk wawancara kerja dalam bentuk dokumen. Biasanya, dokumen tersebut menggunakan nama perusahaan terkenal dan juga terdapat banyak nama kandidat yang melamar. Penipu akan menyuruh kamu wawancara di kota yang jauh dan berjanji akan memberikan transportasi dari kota kamu menuju tempat wawancara. Namun, kamu diminta membayar transportasi dan akan diganti ketika kamu hadir. Setelah membayar, kamu tidak akan dihubungi lagi dan tidak dijemput di kotamu. Versi terbaru dari modus penipuan ini adalah kamu akan diwawancarai secara online, tetapi kamu diminta untuk menggunakan aplikasi berbayar untuk melakukan wawancara.

3. Panggilan Wawancara Cepat dengan Permintaan Uang untuk Seragam

Modus lainnya dalam melamar pekerjaan adalah permintaan uang seragam ketika pertama kali interview. Seringkali, proses panggilan wawancara ini sangat cepat dari waktu kamu melamar. Biasanya, kamu tidak akan ditanya banyak hal seperti interview pada umumnya, tetapi kamu akan ditanya membawa berapa banyak uang dan akan diminta untuk biaya tersebut. Kamu akan dijanjikan besok langsung bekerja dan diminta membayar biaya seragam. Setelah melamar kerja, pelamar segera dipanggil untuk wawancara keesokan harinya. Saat tiba di kantor, pelamar ditanya berapa uang yang mereka bawa dan kemudian diberitahu bahwa mereka diterima kerja dengan syarat harus membayar uang untuk seragam.

 

Cara Membedakan Lowongan Kerja Palsu dan Asli

Berikut empat hal penting yang perlu kamu tahu untuk membedakan lowongan kerja palsu dan asli:

1. Lowongan Kerja Terlalu Mudah dan Menggiurkan

Hindari lowongan pekerjaan yang menawarkan gaji besar namun kualifikasinya terlalu mudah dan bisa dikerjakan siapapun. Gaji yang besar seharusnya sejalan dengan tanggung jawab dan pekerjaan yang besar juga. 

2. Perhatikan Pengirim Informasi Pekerjaan

Apabila melalui email, perusahaan asli akan menggunakan email perusahaan yang berakhiran @namaperusahaan.com bukan @gmail.com atau @yahoo.com. 

Apabila tawaran pekerjaan tersebut melalui WhatsApp, kamu dapat menginstall get contact untuk memastikan siapa pengirimnya. Para pelaku penipuan, seringkali menggunakan telegram karena lebih sulit dilacak. 

3. Perhatikan Penggunaan Tanda Baca dan Penulisan

Perhatikan penggunaan tanda baca dan penulisan huruf kapital dalam tawaran atau undangan pekerjaan yang diberikan. Penipu seringkali membuat pesan mereka banyak kesalahan seperti menggunakan huruf kapital semua dan salah penggunaan tanda baca seperti titik atau koma. Penipu seringkali sengaja membuat tulisan tersebut berantakan untuk menyaring kandidat yang mudah untuk mereka tipu. Kandidat yang tidak bisa membedakan penggunaan tanda baca dianggap lebih mudah ditipu. 

4. Diminta Uang dalam Bentuk Apapun

Semua proses rekrutmen sewajarnya tidak akan meminta bayaran dalam bentuk apapun. Semua yang meminta uang dapat dicurigai sebagai para pelaku penipuan. Pastikan untuk ingat bahwa bekerja adalah usaha kita untuk mencari uang, bukan memberikannya. 

 

Cara Melaporkan Penipuan

Apabila kamu menjadi korban penipuan, kamu dapat melaporkan penipuan tersebut baik penipuan secara langsung maupun penipuan online. Berikut beberapa tahapan yang bisa kamu laporkan:

  1. Mengumpulkan Bukti: Simpan semua komunikasi dengan penipu, termasuk email, pesan teks, dan dokumen lainnya. Bukti ini penting untuk mendukung laporan kamu.
  2. Laporkan ke Pihak Berwenang: Segera laporkan penipuan tersebut ke polisi atau pihak berwenang setempat. Sertakan semua bukti yang telah kamu kumpulkan.
  3. Laporkan ke Situs Pencarian Kerja: Jika penipuan terjadi melalui situs pencarian kerja, laporkan lowongan atau profil penipu tersebut kepada pengelola situs agar pengelola situs dapat menghapus dan mem-blacklist perusahaan tersebut. 
  4. Beritahu Bank atau Lembaga Keuangan: Jika kamu telah memberikan informasi keuangan atau melakukan pembayaran, segera hubungi bank atau lembaga keuangan untuk memblokir transaksi dan melindungi akun kamu. Kamu juga bisa meminta bank untuk memblokir rekening penipu apabila kamu sudah membuat laporan ke kepolisan. 
  5. Laporkan ke CekRekening.id: Situs ini bisa membantu memverifikasi rekening penipu dan mencegah penipuan lebih lanjut. 
  6. Sebarkan Informasi: Beritahu keluarga, teman, dan komunitas Anda tentang modus penipuan yang Anda alami. Informasi ini dapat membantu orang lain agar tidak menjadi korban selanjutnya.

Penipuan dalam mencari pekerjaan adalah masalah serius yang dapat menimpa siapa saja. Oleh karena itu, penting bagi pencari kerja untuk selalu waspada dan melakukan pengecekan yang cermat terhadap setiap lowongan pekerjaan yang diterima. Jika Anda menjadi korban penipuan, jangan ragu untuk melaporkannya kepada pihak berwenang dan lembaga terkait. Dengan langkah-langkah ini, kita dapat bersama-sama memerangi penipuan dan menciptakan lingkungan pencarian kerja yang lebih aman dan terpercaya.

 

Bagikan via:

Tentang Penulis

 B2C Marketing Associate - Kalibrr Indonesia Lebih Lanjut Muhammad Fatkhurozi

Komentar (0) Kirim Komentar

Belum ada komentar yang tersedia!