6 Tren Rekrutmen yang Eksis di Tahun 2020
Seperti yang kita tahu, dengan semakin berkembangnya zaman membuat beberapa bagian dari kehidupan juga ikut berubah. Rekrutmen merupakan salah satu bagian yang tidak luput untuk ikut dalam perubahan tersebut. Mulai dari Recruitment 1.0 hingga Recruitment 4.0, beberapa aspek dalam proses rekrutmen berubah menjadi lebih efektif dan efisien. Jika Anda merasa belum mengenal perubahan ini dengan baik, Anda bisa berkenalan dengan Recruitment 4.0 dalam artikel Mengenal Lebih Dekat Recruitment 4.0,
Ketika sudah memasuki Recruitment 4.0, bukan hanya proses rekrutmen saja yang berubah, tetapi para praktisi HR pun perlu up-to-date untuk bisa mengimbangi perkembangan tersebut. Anda tentunya tidak ingin ketinggalan zaman, bukan? Anda tentunya juga ingin bisa cepat dan cerdas dalam menghadapi kandidat saat proses rekrutmen berlangsung. Berikut ini adalah 6 tren rekrutmen yang harus disadari oleh para rekruter di tahun 2020 mendatang! Kira-kira, seberapa siapkah Anda untuk menyambut hal tersebut?
TOPICS
1. Candidate Experience menjadi prioritas utama
Baik kandidat maupun semua orang yang terlibat dalam proses rekrutmen akan mengharapkan untuk mendapatkan experience yang baik. Perusahaan yang tahu bagaimana cara untuk menciptakan hal ini, cenderung mampu dengan mudah mengubah “kandidat” menjadi “karyawan”.
Menurut Talent Board, sejak tahun 2010, sudah ada lebih dari 1.000 perusahaan global yang bekerja sama dalam inisiatif penelitian yang bertujuan untuk mendefinisikan dan mengukur candidate experience. Kolaborasi antara rekruter dan kandidat saat proses rekrutmen penting terjadi sehingga akan tercipta experience diantara keduanya. Ketika perusahaan mampu menarik kandidat melalui experience yang didapatkan si kandidat tersebut, tidak akan sulit untuk merekrutnya. Tetapi sebaliknya jika kandidat memiliki experience yang negatif, hal tersebut akan berdampak juga ke reputasi perusahaan seperti dalam report Kalibrr: Indonesia’s Milennial Recruitment Guide 2019.
2. Hiring for soft skills
Di dunia kerja saat ini, peran teknologi untuk mendukung pekerjaan berkembang dengan pesat. Mengimbangi perkembangan teknologi tersebut, rekruter perlu mencari orang-orang yang dapat dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan teknologi dan juga ekonomi. Memperkerjakan kandidat untuk soft skill seperti kemampuan untuk berinovasi, gesit/lincah, pandai berkomunikasi, dan berkolaborasi, pada dasarnya merupakan hal penting yang dilihat untuk memenuhi kategori tersebut.
Hadirnya teknologi Al dan otomatisasi akan merubah sistem rekrutmen tradisional. Dengan menggunakan teknologi Al, rekuter tentunya tidak perlu lagi bersusah payah untuk menyaring setiap kandidat secara manual. Selain bisa menghemat waktu, hal ini bisa membantu menyaring kandidat dengan lebih akurat. Kalibrr adalah salah satu platform Recruitment 4.0 yang telah menggunakan teknologi Al tersebut. Advance technology Al Kalibrr disini membantu menyaring dan merekomendasikan daftar-daftar kandidat dengan keterampilan, pengalaman, dan preferensi yang sesuai dengan kebutuhan rekruter.
Sedangkan teknologi otomatisasi tidak dimaksudkan untuk menggantikan posisi rekruter, melainkan untuk memberdayakan mereka agar bisa bekerja lebih efisien dan membuat keputusan yang lebih baik dalam memilih kandidat dengan waktu yang lebih singkat. Untuk mengetahui lebih jauh tentang teknologi otomatisasi, baca selengkapnya di Recruitment Automation: Kuda Hitam dalam Revolusi Recruitment 4.0
3. The strategic recruiter
Peran rekruter sedang berubah. Para rekruter memiliki kemampuan yang sangat besar untuk terlibat dengan stakeholders termasuk dalam mempekerjakan manajer dan karyawan. Teknologi memungkinkan rekruter dan para kandidat untuk memiliki hubungan yang lebih dekat dari sebelumnya. Manfaatnya adalah semua orang yang terlibat dalam proses rekrutmen akan mendapatkan experience yang hebat juga.
Rekruter membuat strategi untuk mencari top talent baik di luar dan dalam organisasi untuk mengisi posisi lowong yang tersedia. Tidak hanya berfokus pada menarik kandidat pasif, rekruter dituntut membuat strategi untuk mulai mencari kandidat yang belum dioptimalkan kemampuannya di internal perusahaanya, dan secara proaktif mengembangkan mobilitas internal mereka.
4. Employer brand penting untuk menarik kandidat
Di zaman sekarang ini, employer brand yang menarik sangat penting untuk menarik kandidat potensial. Menurut riset LinkedIn, perusahaan dengan employer brand yang hebat bisa mendapatkan sekitar 50% lebih banyak pelamar yang memenuhi syarat dan mampu mengurangi 50% time to hire. 75% jobseekers akan mempertimbangkan brand dari perusahaan sebelum mereka memutuskan untuk mendaftarkan lowongan.
Jadi, ketika Anda berhadapan dengan kandidat untuk proses rekrutmen, bukan hanya Anda yang memberikan penilaian untuk kandidat, kandidat tersebut juga melakukan hal yang sama ke perusahaan Anda. Jika proses berjalan dengan baik, tentu akan meningkatkan Employer Branding Anda. Untuk mempelajari lebih jauh tentang Employer Branding, download E-Book Kalibrr: Panduan Lengkap Implementasi Employer Branding
5. Memanfaatkan Talent Pool
Untuk mendorong pertumbuhan, organisasi perlu melihat secara luas dalam mengisi kesenjangan keterampilan melalui kumpulan bakat internal dan eksternal. Biasanya, perusahaan berfokus pada rekrutmen eksternal untuk menemukan orang-orang yang dapat mengisi posisi lowong baru, tetapi di era talent war ini, hal ini menjadi sedikit sulit untuk dilakukan dan waktu rekrutmen pun menjadi lebih lama.
Tetapi, adakah cara untuk dapat menemukan kandidat yang berkualitas dengan lebih cepat? Rahasianya adalah dengan membangun dan membina talent pool. Membangun hubungan dengan kelompok calon kandidat, alumni, dan orang-orang yang berbakat lainnya secara berkelanjutan akan memungkinkan Anda untuk mempercepat proses rekrutmen. Pelajari lebih jauh tentang talent pool (talent community)dalam Talent Community, Aspek Penting Dalam Recruitment 4.0
6. Menggunakan Crowdsource Recruitment
Proses rekrutmen yang sudah berkembang sejalan dengan berkembangnya teknologi, membuat banyak istilah baru dalam proses rekrutmen muncul. Salah satunya adalah istilah “Crowdsourced Recruitment”. Istilah ini muncul berdampingan dengan kemunculan dari Recruitment 4.0. Dapat dikatakan bahwa Crowdsourced Recruitment adalah salah satu langkah rekruter untuk beradaptasi dengan tantangan Recruitment 4.0.
Kehadiran crowdsourcing akan membantu rekruter mempermudah pekerjaannya, dimana rekruter tidak perlu menyaring kandidat secara manual, karena kandidat yang lolos adalah kandidat yang sudah sesuai dengan apa yang mereka butuhkan karena adanya teknologi artificial intelligence yang mampu dengan cepat mencocokkan profil kandidat dengan kebutuhan perusahaan.
Dengan adanya Crowdsource Kalibrr, akan memudahkan rekruter untuk menemukan kandidat potensial yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan mereka dimana Kalibrr menyediakan banyak kandidat dalam jangkauan yang sangat luas. Kalibrr juga telah bekerja sama dengan berbagai universitas terkemuka baik di dalam dan luar negeri untuk memastikan ketersediaan kandidat terbaik untuk perusahaan Anda.
6 tren rekrutmen ini menunjukkan teknologi akan memainkan peran pendukung yang besar untuk membantu proses rekrutmen agar menjadi lebih efektif dan efisien. Kalibrr merupakan salah satu hiring platform yang menyediakan fitur-fitur rekrutmen seperti yang tertera di atas. Dengan hadirnya Kalibrr, proses rekrutmen akan menjadi selangkah lebih menyenangkan lagi! Mari bergabung dengan Kalibrr sekarang.
No comment available yet!