Item terkait berdasarkan kata kunci pencarian Anda akan dicantumkan di sini.

Beranda>For Employer > 9 Cara Efektif untuk Meningkatkan Recruitment Process
For Employer

9 Cara Efektif untuk Meningkatkan Recruitment Process

Karina

November 21 • 12 menit membaca

Ketika ada posisi lowong, perusahaan memerlukan kandidat untuk mengisi posisi tersebut. Namun dalam praktiknya, biasanya hal ini tidak mudah untuk dilakukan. Untuk mengisi celah-celah saat ini dan mempersiapkan leader masa depan perusahaan, mereka perlu meningkatkan upaya recruitment dengan cara lebih efektif.

Jadi, bagaimana cara meningkatkan proses recruitment Anda? Sayangnya, tidak ada “satu ukuran cocok untuk semua” ketika datang ke proses recruitment. Setiap bisnis dan organisasi akan memiliki persyaratan kepegawaian khusus mereka yang terkait dengan misi dan tujuan perusahaan.

Namun jangan khawatir, disini ada 9 cara efektif yang bisa Anda terapkan untuk membantu meningkatkan recruitment process Anda!

1.    Bangun “brand” Anda

Jika Anda ingin menarik top talent ke perusahaan Anda sekarang dan di masa depan, Anda perlu memastikan bahwa brand Anda mampu menarik mereka. Bagaimana caranya?

·   Menjadi jelas tentang siapa Anda dan membuat pesan otentik yang mengkomunikasikan dengan jelas apa yang bisa diharapkan para kandidat dari perusahaan Anda, jika mereka menjadi karyawan nantinya.

·   Konsisten dengan employer branding yang ingin Anda bangun dalam semua bentuk komunikasi, baik internal maupun eksternal. Hal ini penting karena persepsi calon talenta terhadap perusahaan tergantung pada seberapa efektif aktivitas employer branding. Employer branding yang efektif dapat membentuk citra positif perusahaan. Temukan lebih lengkapnya mengenai employer branding dan bagaimana mengimplementasikannya dalam E-Book Kalibrr: Panduan Lengkap Implementasi Employer Branding.

·   Pelihara culture perusahaan Anda dan pastikan untuk merekrut kandidat yang sesuai dan bisa membaur dengan culture perusahaan.

·   Memahami bahwa kita hidup di dunia sosial dimana 70% kandidat akan memberikan ulasan tentang perusahaan Anda melalui recruiting platform atau sosial media lainnya. Ini biasa dilakukan sebelum kandidat memutuskan untuk melamar di perusahaan Anda.

2.    Design your process with retention in mind

Anda tentunya tidak ingin kehilangan karyawan baru karena harapan mereka terkait pekerjaan tidak terpenuhi. Pastikan bahwa selama proses recruitment, kandidat akan merasakan dan mendapat gambaran seperti apa pekerjaan mereka nanti jika terpilih sebagai karyawan. Misalnya melalui pratinjau pekerjaan yang realistis, tes penilaian situasional, penugasan dan atau uji coba pekerjaan.

Melalui survey baru-baru ini, millennials adalah generasi yang diibaratkan sebagai ‘kutu loncat’. Seperti yang dijelaskan dalam artikel Mengapa Generasi Muda Cuek Dengan Label “Kutu Loncat” dan Tetap Bisa Travelling, generasi millennials ini lebih sering berganti pekerjaan dibandingkan dengan generasi lainnya.

Maka dari itu, perlu diingat bahwa generasi mendatang di tempat kerja menginginkan hal yang real dan lebih dari sekadar remunerasi. Selain itu, mereka juga cenderung menginginkan opsi kerja yang fleksibel, budaya kepercayaan yang tinggi, dan diperlakukan sebagai individu yang baik.

3.    Kembangkan recruitment managers

Anda tidak dapat mengharapkan orang-orang yang bertanggung jawab atas proses recruitment untuk dapat memenuhi persyaratan perusahaan Anda jika Anda tidak melatih mereka tentang apa yang mereka butuhkan untuk mereka capai. Seperti pepatah lama mengatakan: “lapisan cat terbaru tidak dapat memperbaiki fondasi yang rusak”.

Itulah mengapa penting untuk memberikan pelatihan secara rutin kepada hiring managers untuk memastikan bahwa mereka paham betul mengenai keinginan perusahaan Anda. Selain itu, hal ini dilakukan juga supaya mereka memiliki semua keterampilan merekrut yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan kerja mereka.

4.    Be agile and flexible

meningkatkan recruitment

Proses recruitment tidak harus dilakukan dengan terlalu keras. Anda harus memperhatikan perubahan kondisi market place seperti lowongan pekerjaan dari competitor, kelulusan siswa, musim, dan lainnya. Maksudnya disini adalah, Anda diminta untuk tidak reaktif, melainkan menjadi proaktif.

Salah satu cara untuk memastikan Anda tetap proaktif dalam memenuhi semua kebutuhan perekrutan Anda adalah untuk bertemu secara teratur dengan recruitment team dan memastikan bahwa semua orang mengadopsi pendekatan yang “selalu terbuka” untuk recruitment.

Agar agile dan flexible, Anda juga harus dapat beradaptasi sesuai dengan kondisi market place yang berubah. Mengikuti perkembangan terkini dalam industri Anda akan memungkinkan Anda menjadi flexible dalam proses recruitment Anda. Cara lainnya untuk menjadi agile adalah bekerja sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya dan terfokus untuk mencapai goals yang menjadi tujuan utama. Implementasi agile recruitment bukanlah sesuatu yang rumit. Anda dapat melakukannya dan bereksperimen dengan satu tim, atau fokus pada beberapa posisi lowong yang sulit diisi pada awalnya. Ini akan membuat Anda dengan mudah mengetahui metode agile apa yang paling cocok untuk Anda. Ingin mengetahui lebih lanjut tentang Agile Recruitment? Anda bisa temukan penjelasan lengkapnya di Agile Recruitment: Faktor Keberhasilan Menerapkan Recruitment 4.0.

Dengan agile recruitment, akan memungkinkan baik tim individu maupun perusahaan secara keseluruhan, menjadi lebih responsif untuk mendapatkan bakat baru yang sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan dengan lebih cepat.

5.    Melibatkan para stakeholders

Untuk meningkatkan upaya recruitment, pertama-tama mulailah dengan menentukan siapa yang perlu dilibatkan dalam proses recruitment. Jaga agar semua pihak yang terlibat akan selalu menjaga komunikasi dengan satu sama lain, termasuk mengomunikasikan hambatan-hambatan yang mungkin terjadi saat proses recruitment.

Jadi, ketika Anda menemukan adanya hambatan selama proses recruitment, alih-alih mencoba dan memaksakan kehendak Anda, kumpulkanlah semua stakeholders untuk bersama-sama mengevaluasi kembali situasinya. Cari tahu siapa yang bertanggung jawab atas aspek yang terhambat, serta apa yang diperlukan untuk menjaga proses agar tetap berjalan lancar.

6.    Screen in, not out

meningkatkan recruitment

Ketika angka pengangguran berkurang, perusahaan mungkin akan mengalami kesulitan untuk menemukan kandidat yang sesuai dengan kualifikasi perusahaan. Itu sebabnya, Anda harus menyaring kandidat masuk, bukan keluar!

Daripada memecat kandidat yang tidak memiliki keterampilan lebih yang diperlukan untuk perusahaan Anda, lebih baik untuk mencari kandidat lain untuk dapat menutupi kekurangan tersebut. Ada beberapa jenis keterampilan yang tidak selalu datang secara alami pada setiap orang, contohnya: komunikasi yang baik, manajemen waktu, kerja tim, penyelesaian masalah, dan kecerdasan emosional.

7.    Gunakan praktik recruitment inklusif

Ada banyak pembicaraan seputar keragaman dan membangun tim yang inklusif. Tetapi faktanya, menindaklanjuti pernyataan tersebut adalah hal yang terpenting. Masih ada perusahaan yang tidak memiliki program untuk merekrut kandidat yang beragam.

Untuk meningkatkan proses recruitment, penting bagi Anda mendidik recruitment team tentang cara membuat proses tersebut menjadi lebih inklusif. Selain itu, perlu juga ditekankan untuk menghindari adanya bias recruitment dalam proses pencarian kandidat yang sesuai. Satu hal yang terpenting adalah, Anda harus memperluas parameter pencarian kandidat.

8.   Gunakan teknologi yang tepat

Menggunakan recruitment platform yang tepat akan membantu menjadikan proses recruitment menjadi lebih objektif, efektif, dan lebih cepat dengan mengotomatisasi proses tertentu yang tidak serta merta memerlukan input manusia.

Misalnya, gunakan ATS yang didukung oleh Al sebagai tulang punggung dari proses recruitment Anda. Dengan bantuan teknologi tersebut, Anda akan mampu mengidentifikasi kandidat ideal Anda dari banyak kandidat aktif dan pasif yang mungkin Anda miliki di dalam database Anda.

Kehadiran Kalibrr cocok untuk Anda yang ingin mewujudkan kemudahan proses rekrutmen tanpa adanya bias yang terjadi di dalamnya. Kalibrr juga dilengkapi dengan teknologi Al yang akan membantu menyaring dan merekomendasikan daftar-daftar kandidat dengan keterampilan, pengalaman, dan preferensi yang sesuai dengan kebutuhan rekruter.

Dengan menggunakan teknologi Al Kalibrr ini, rekruter tentunya tidak perlu lagi bersusah payah untuk menyaring setiap kandidat secara manual. Selain bisa menghemat waktu, ini bisa membantu menyaring kandidat dengan lebih akurat tanpa adanya “bias” yang tanpa disadari masih terjadi dalam proses rekrutmen. Bagaimana cara teknologi Al melakukannya? Baca selengkapnya di Mengurangi “Bias” dengan Teknologi Al Dalam Recruitment 4.0.

9.    Tingkatkan mobilitas internal

Mempromosikan mobilitas internal tidak hanya bagus untuk memotivasi karyawan, tetapi juga untuk kandidat-kandidat yang tertarik untuk bergabung dengan perusahaan Anda. Seringkali, Anda sudah memiliki talenta terbaik, dan hanya perlu tahu siapa mereka serta keterampilan apa yang mereka miliki.

Proses recruitment harus tepat jika Anda ingin selangkah lebih maju dari competitor Anda. Perlu adanya proses pemantauan terus-menerus untuk memastikan bahwa recruitment dirancang dengan cara efektif setiap saat. Meskipun tujuan akhir dari proses recruitment adalah untuk mempekerjakan kandidat terbaik, jangan lupa untuk memberikan experience yang baik untuk semua orang yang terlibat di dalamnya.

cta

Bagikan via:

Tentang Penulis

Hello, my name is Karina and I work as a freelance contributor at Kalibrr. I enjoy reading self-improvement books and working out. Lebih Lanjut Karina

Komentar (0) Kirim Komentar

Belum ada komentar yang tersedia!