Related items based on your search keywords will be listed here.

Home>For Jobseeker > Kenali Budaya Toxic Di Perusahaan Dan Cara Hadapinya
For Jobseeker

Kenali Budaya Toxic Di Perusahaan Dan Cara Hadapinya

Karina

June 03 • 6 min read

Perusahaan tempat kita bekerja, area yang menjadi tempat beraktivitas setiap hari dan bisa dikatakan sebagai rumah kedua kita, seharusnya memiliki suasana yang nyaman bukan? Tapi bagaimana jika masuk ke kantor saja harus terbayang – bayang budaya kantor yang mengganggu atau toxic? Tentu rasanya tidak nyaman.

Budaya toxic di perusahaan adalah budaya di tempat kerja yang terganggu dengan hal – hal yang membuat karyawan merasa kurang nyaman seperti pertengkaran, drama atau gosip di kantor. Budaya kerja atau company culture dapat berdampak besar pada produktivitas dan hasil pekerjaan karyawan dan bahkan dapat membawa dampak buruk di luar pekerjaan mereka.

Berikut adalah tanda – tanda dari budaya kerja yang toxic di perusahaan :

1. Jam kerja yang tidak ada batasannya

Jam kerja tidak jelas, setiap hari lembur atau ada saja hal/tugas yang harus dilakukan di luar waktu kerja. Jika Anda mengalami hal – hal seperti itu, anda patut waspada karena Anda baru saja masuk ke dalam budaya kerja yang toxic. Jam kerja di perusahaan tentu memiliki aturan dan tidak semua pekerjaan harus dibawa lembur.

2. Kesalahan dianggap sebagai hal yang buruk

Tidak ada yang ingin melakukan kesalahan di tempat kerja. Tapi jika hal itu terjadi,  jika saat melakukan suatu kesalahan dan atasan Anda men-cap Anda sebagai pribadi yang buruk itu adalah hal yang salah. Karena hal ini anda akan kesulitan untuk mengexplore hal – hal lain di dalam kantor karena hanya akan dilihat buruk.

3. Tidak berani berpendapat karena atasan terlalu strict

Karyawan takut berpendapat atau memberi komentar. Saat dalam suasana meeting atau rapat Anda dan rekan kerja Anda hanya duduk diam dan kurang interaksi dengan atasan ini merupakan salah satu tanda budaya kerja di perusahaan anda itu toxic. Saat hal itu terjadi, berarti perusahaan bukan tempat yang tepat untuk berkembang.

4. Banyak task diluar job desc

Tidak ada aturan yang jelas terkait peran atau tanggung jawab anda. Anda seringkali mendapatkan pekerjaan di luar tugas atau posisi anda. Jika sesekali mungkin bukan masalah, tapi jika Anda terus – menerus berada di situasi ini, ini merupakan tanda anda dimanfaatkan oleh perusahaan dan tidak menghargai posisi Anda.

5. Rekan kerja yang mengganggu

Gosip dan drama dapat terjadi di mana saja termasuk dunia perkantoran. Rekan kerja dengan sifat yang suka bergosip atau mengganggu aktivitas Anda di kantor sangat berpengaruh buruk terhadap kesehatan mental Anda.

Setelah mengetahui tanda – tanda dari budaya kerja yang toxic Anda juga harus tahu bagaimana cara menghadapinya karena, budaya kerja yang toxic tentu bukan keinginan setiap orang. Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini :

1. Prioritaskan kepentingan diri

Pikirkan diri Anda terlebih dahulu. Jika diminta melakukan pekerjaan di luar jam kerja yang tidak terlalu urgent cobalah tolak dengan halus dan atasan seharusnya mengerti hal tersebut.

2. Mengubah sudut pandang

Kesalahan adalah hal yang biasa terjadi di tempat kerja apalagi saat pertama kali melakukan suatu hal atau tugas, tapi kesalahan juga tidak boleh diulangi karena dapat mengganggu performa Anda. Saat melakukan kesalahan, mulai lihat kesalahan sebagai sarana pembelajaran dan buktikan bahwa anda bisa jadi lebih baik.

3. Berdiskusi dengan atasan

Luangkan waktu untuk mulai berdiskusi dengan atasan tentang apa saja yang dapat membuat hasil kerja Anda lebih baik. Jika anda takut, coba cari waktu yang pas saat atasan sedang dalam kondisi hati yang baik atau saat tidak terlalu banyak pekerjaan.

4. Pahami kontrak kerja

Sebelum menerima suatu pekerjaan pastinya Anda diberikan perjanjian kerja atau kontrak kerja yang digunakan sebagai patokan dalam memulai pekerjaan di suatu perusahaan. Pastikan Anda telah mempelajari dan memahami dengan jelas apa yang menjadi tanggung jawab Anda sebelum menandatanganinya.

5. Fokus pada pekerjaan

Memiliki teman kerja adalah hal yang baik karena dapat sharing tentang pekerjaan di kantor dan membantu saat ada hal atau tugas yang dirasa berat. Tapi jika pertemanan di kantor dipenuhi dengan drama sebaiknya hindari hal ini dengan fokus pada diri sendiri dan pekerjaan di kantor. Tidak perlu untuk masuk ke dalam lingkungan pertemanan toxic yang membawa pengaruh buruk.

 

Artikel ini dilansir dari Atlassian, Employmenthero dan Inside.6q.io

Share Via:

About The Writer

Hello, my name is Karina and I work as a freelance contributor at Kalibrr. I enjoy reading self-improvement books and working out. More about Karina

Comments (0) Post Comment

No comment available yet!